Proyek Jalan dan Jembatan ‘CV D’ Mengalami Retak di Penyangga Turap dan Abutmand

Bagikan :

Batu Bara – Kliktodaynews.com Proyek Jalan dan Jembatan Salah satu Prasarana Utama Sektor Perhubungan Mempunyai Peranan Dalam Mendukung Terwujudnya Sarana Pembangunan Terutama Dalam Mendukung Kegiatan Pembangunan Sektor Produksi dan Jasa di Suatu Wilayah. Sehingga Terwujud Keselarasan Pembagian dan Kesesuaian Pertumbuhan Wilayah Regional, Baik Perkotaan dan Perdesaan yang Diselenggarakan Secara Holistis, yang Berkelanjutan, Berwawasan Lingkungan dan Memberdayakan Masyarakat.

Sumber dana untuk membiayai paket pengadaan pekerjaan pembangunan jembatan desa titi putih kec datuk lima puluh menggunakan Dana Insentif Daerah (DID) yang berasal dari dana APBD Batu Bara T.A. 2020. No. Kontrak 1505676/PPK/SP/DPUPR-BB/2020 Nilai Kontrak Rp 1.896.220.852,72 Masa Pelaksanaan 120 Hari Penyesia jasa ” Cv D “.

Di mana jalan menjadi prioritas utama dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur secara menyuluruh guna direalisasikan.

Pertumbuhan ekonomi yang kian meningkat akan mendorong tingkat mobilitas masyarakat tinggi yang menuntut terpenuhinya sarana dan prasarana transportasi yang layak untuk mendukung pertumbuhan tersebut.

Namun kenyataan yang ada, infrastruktur pengadaan pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan tersebut masih jauh dari harapan masyarakat.

Kondisi jalan dan jembatan sudah mengalami kerusakan retak-retakkan dibagian penyangga turap jembatan, serta dibagian Abutmand.

Menanggapi kondisi tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Faisal ketika dikonfirmasi wartawan group Wappress, Senin (23/11/2020) malam mengakui terjadinya keretakan dikarenakan terkena bechko yang gunakan ditempat tersebut.

Menurut Faisal menyebutkan kerusakan dan terjadi patah akan dibongkar dan diperbaiki kembali.

Namun Faisal menolak merinci bagian yang akan dibongkar, apakah seluruh dinding penyangga jembatan atau hanya pada titik yang patah saja.

Sedangkan mengenai pengerjaan yang dilakukan menurut Faisal pada bagian pondasi dan dinding penyangga memang dilakukan secara manual, pada bagian lantai jembatan baru menggunakan truk Ready Mixer.

Menjawab wartawan tentang ketahanan pondasi dan dinding penyangga yang dikerjakan manual, lagi lagi Faisal menyatakan telah memenuhi standar K250 dan sama dengan lantai jembatan yang menggunakan ready mix.

Dicecar kembali mengenai dasar asumsinya yang menyebutkan telah sesuai standar dan memenuhi K250, dengan gugup Faisal mengatakan sampel pondasi telah diuji lab di lab UNA Asahan.

“Hasilnya standar dan memiliki ketahanan sama dengan lantai jembatan.

Lanjut Faisal pihak rekanan telah membawa sampel pondasi ke lab UNA. Cetusnya. (STAF07/KTN)

Bagikan :