BATU BARA – Kliktodaynews.com|| Pelayanan di RSUD dinilai tidak lagi prima disebabkan adanya oknum dokter di RSUD Batu Bara tidak menjalankan tugas secara profesional. Hal ini dituangkan oleh Wakil Ketua DPRD Batu Bara Sayafrizal, SE. M.Ap dari Partai Gerindra, ketika dirinya hendak berobat ke bagian penyakit dalam. Jumat (19/2/2022)
Menurut syafrizal, oknum dokter yang di maksud bagian penyakit dalam atas nama Arif tidak berada di jam kerja (molor).
Hasil pertanyaanya kepada perawat dan dokter, di mana dokter mengatasi penyakit dalam? Mereka mengatakan bahwa oknum dokter yang bersangkutan sering terlambat, kadang datang jam 11 bahkan jam 12 siang.
Wakil Ketua DPRD langsung konfirmasi ke Direktur RSUD Batu Bara, dr Guru Wahyu membenarkan, bahwa dokter yang mengatasi penyakit dalam tersebut juga sering datang terlambat, dikarenakan rumahnya berada di Medan.
Mendengar alasan itu, Wakil Ketua DPRD Batu Bara, Sayafrizal SE. M.Ap naik tensi, dan meminta Pemdakab Batu Bara memberikan sikap tegas kepada dokter yang bersangkutan.
“ Diakan PNS di Batu Bara dan di gaji, harusnya dia standbay.
Sedangkan biaya spesialisnya memakai APBD Batu Bara, tentu ini sangat disayangkan,” katanya.
Atas kejadian ini, Syafrizal mengakui sangat kecewa dan geram dengan pelayanan RSUD. Lebih lagi kepada dokter yang bersangkutan, “ Saya saja kecewa, apa lagi masyarakat yang mau berobat,” pungkasnya.
Sebelumnya, syafrizal pernah mengalami hal yang sama, saat ingin berobat ke bagian spesialis THT.
Tetapi, hal ini kembali terulang lagi yang dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam.
Terakhir, diapun terpaksa meminta rujuk untuk berobat ke Rumah Sakit Medan.
Sisi lain, Ketua Gerindra Batu Bara, M. Rafiq menilai kasus pelayan RSUD Batu Bara, sebenarnya bukan saja dari yang bersangkutan. Tetapi sistim ke pemimpinan yang ada di RSUD yang kurang mampu.
Temuan di lapangan, adanya sampah yang berserak, limbah obat-obatan berserakan. Kemudian kamar mandi dan di ruang tunggu dijadikan gudang. Nah ini yang tidak sesuai SOP.
Jika ada kesalahan anggota jangan buang badan, atas kesalahan anggota, itu bukan tipe pemimpin yang baik, terkesan ngak ada tanggung jawab, kata ketua Gerindra.
Dengan demikian kita minta kepada Bupati Batu Bara, harus meninjau ulang semua dari mulai kepimpinan RSUD Batu Bara, dikarenakan adanya pembiaran sampah beserak, limbah obat-obatan berserakan, kembali cetus ketua Gerindra M. Rafiq. (STAF07/KTN)