Batu Bara – Kliktidaynews.com||
Seorang nenek Darmawati Br Gultom (82) warga Pematang Siantar dikabarkan terlantar selama 6 hari di sebuah gubuk milik warga di Desa Pematang Rambai, perbatasan dengan Desa Kapal Merah Kecamatan Nibung Hangus Kabupaten Batu Bara. Minggu (06/11/2022)
Menurut Nando (35) peristiwa evakuasi nenek darmawati ini terjadi pada hari Jumat tanggal 4 November 2022 dibantu oleh tim medis puskesmas, Organisasi PBB dan SB-4
Tambah nando, evakuasi nenek wati dari gubuk itu, penuh tantangan melintasi jalan yang rusak.
Seperti terlihat di Photo Tim PBB dan SB-4 serta tim medis mengarungi jalan lumpur berjarak 600 meter dari lokasi ke jalan.
Kepala Dinas Kesehatan Batu Bara dr Wahid Khusyairi, MM melalui Kabid Pelayanan Kesehatan dr. Dina Novinda menyampaikan kepada awak media adanya informasi nenek terlantar yang sakit, kita sudah menerjunkan Tim Medis kelapangan untuk dibawakan ke Puskesmas Labuhan Ruku untuk ditangani dikarenakan nenek tersebut dalam keadaan sakit dan kurang cairan, kita berusaha semaksimal mungkin sampai nenek tersebut sehat” ungkapnya.
Tak terlepas juga campur tangan dari Kepala Dinas Sosial P3A Batu Bara Riyadi, S.Pd, M.Pd melalui Kabid Rehsos Linjamsos Evi Rita Uly Manurung nenek terlantar ini saat ini sudah tiba dipuskesmas dalam perawatan, kita akan pastikan nenek ini sehat dulu, jikalau nenek ini sudah sehat kita akan urus kepulangannya ke Simalungun tepatnya disiantar, karena kami dengan pihak Dinas Sosial Simalungun sudah berkomunikasi, yang dimana Dinsos Simalungun membenarkan bahwa nenek ini warga Simalungun, jadi hari Senin pihak Dinsos simalungun akan datang untuk menjemput ke Puskesmas dan selanjutnya akan diantarkan kerumah nya bertemu keluarga nya” ungkapnya.
Terpisah, seorang ibu bernama Kamiah (58) warga desa kapal merah ucap bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah Batu Bara terkhusus kepada Dinkes dan Dinsos Batu Bara pihaknya langsung turun evakuasi nenek wati ketempat yang aman.
Akunya, kami sudah merasa kasihan sama nenek yang terlantar ini sudah hampir 6 hari digubuk kumuh ini tinggal, walaupun demikian selama 6 hari kami bersama warga sekitar saling bahu membahu untuk mencukupi makanan dan minum, memandikan, mengganti pakaian nenek ini, semampuh kami, kami lakukan, sudah kami anggap orang tua kami sendiri” cetusnya kepada sejumlah media. (STAF07/KTN)