Ketua DPRD Batu Bara Mendesak Bupati Tindak Tegas Kades Parsel

Ketua DPRD Batu Bara M. Syafi'i, SH
Ketua DPRD Batu Bara M. Syafi'i, SH
Bagikan :

Batu Bara – Kliktodaynews.com Persoalan pemberhentian sejumlah perangkat desa (parades) di Desa Pakam Raya Selatan, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara tampaknya terus menggelinding bak bola salju.

Penanganan kasus yang dinilai ‘kaku’ ini tidak lagi sebatas Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi I DPRD Batu Bara, namun kini kasus tersebut sudah sampai pada Ketua DPRD Batu Bara, M Safi’i, SH.

Ini akibat rekomendasi Komisi I DPRD tidak diindahkan oleh Kades Parsel, Parluhutan Situmorang.

Saat ditemuai diruang kerjanya, Selasa (18/8/20) M Safi’i terang meminta Komisi I DPRD Batu Bara segera merekomendasikan kepada Bupati Batu Bara untuk memberikan tindakan tegas terhadap Kades. Apalagi lanjut Safi’i bila mekanisme yang dijalankan Kades tidak sesuai regulasi hukum yang berlaku.

“Nanti saya panggil Ketua Komisi I dan instruksikan untuk merekomendasikan kepada Bupati terkait tindakan tegas terhadap Kades Parsel. Kalau surat rekomendasinya siap langsung saya teken”, tegas politisi PDI-P ini.

Sekedar informasi, sejumlah Parades Pakam Raya Selatan diberhentikan Kades melalui selembar surat keterangan dimana proses tersebut dinilai tidak mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 67 tahun 2017 tentang pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa.

Kades Parsel diduga mengangkat Parades baru lalu “menyingkirkan” Parades yang sah dan mendapat honor dari Pemkab Batu Bara.

Namun karena menilai kebijakan Kades tidak memenuhi amanah undang-undang, sejumlah Parades ini tetap menjalankan tugas seperti sebelumnya.

Mirisnya, karena adanya “Parades baru” berakibat sejumlah Parades yang diberhentikan ini tidak lagi difungsikan. Hal itu mereka alami hampir enam bulan lamanya. Bahkan informasi terkini, fasilitas kerja seperti meja dan alat kantor lainnya sudah dialihkan ke “Parades baru” yang diduga bekas tim sukses Kades pada Pilkades lalu.

Salah seorang Parades yang merasa tergusur, kepada wartawan melalui telepon membenarkan perihal yang mereka alami.

“Sudah hampir enam bulan kami diperlakukan seperti ini. Sekarang meja kerja kami sudah nggak ada, sedih kali nasib kami”, keluh Parades. (STAF07/KTN)

Bagikan :