Dua Sejoli di Batu Bara Babak Belur Dianiaya Begal

Bagikan :

BATU BARA – Kliktodaynews.com|| Sepasang muda mudi (sejoli) Sendi (20) warga Desa Empat Negeri dan Sindi (18) warga Desa Pulau Sejuk, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara harus dirawat di RSUD Batu Bara. Pasalnya dua sejoli ini dikeroyok aksi dari kejahatan yang diduga pelakunya begal.

Dua sejoli ini mengalami luka-luka babak belur setelah dianiaya secara bersama oleh sejumlah orang terduga begal, di Jalan Perintis Kemerdekaan Lima Puluh – Simpang Dolok tepatnya di perkebunan Tanah Itam Ulu. Kamis (05/05/2022).
sekitar pukul 22.30 Wib.

Sendi (20) ceritakan kepada wartawan Kamis siang membenarkan bahwa malam itu dirinya bersama pacarnya Sindi (18) dianiaya sejumlah orang, dari arah Lima Puluh menuju pulang ke Pulau Sejuk mengendarai sepeda motor F-U 150.

Dalam perjalanan, sepeda motor ku dipepet sepeda motor jenis bebek yang berboncengan dengan seorang pria dan cewek persis di sekitar simpang Kampung Nainggolan. ” Orangnya ngak ku kenal”, kata Sendi.

Selanjutnya kata Sendi, ia dan Sindi mengejar sepeda motor yang memepetnya serta mengingatkan pengendera.

“Jangan gitu naik keretanya bang, bisa bahaya”, bilang Sendi.

Tak terima di tegur, pengendara motor tersebut malah menghardik dan menantang Sendi.

” Apa kau, main kita, tunggu di simpang ya”, ujar Sendi menirukan pengendera sepeda motor dimaksud.

Tak usai disitu, seiring sepeda motor terus melaju tiba-tiba datang pengendera sepeda motor lainnya yang diduga kawanan begal menunjang paha kanan Sindi hingga sepeda motor yang dikenderai Sendi oleng lalu terjatuh ke parit kiri jalan.

Akibatnya, lengan kanan Sendi mengalami luka karena terseret ke badan jalan dan Sindi mengalami luka pada kaki kiri dan kanan.

Sedangkan sepeda motor yang dikenderai Sendi mengalami kerusakan.

Setelah Sendi dan Sindi terluka dan tergeletak di dalam parit disitulah sejumlah pelaku melakukan penganiayaan terhadap Sendi membuat derita pemuda asal Desa Pulau Sejuk itu bertambah.

Bagian wajah dan badan Sendi tampak memar diduga buah kepalan tangan dan tunjangan para pelaku.

Sendi tidak melakukan perlawanan karena melindungi Sindi yang takut turut jadi sasaran “kebrutalan” para pelaku.

Aksi tersebut baru berhenti setelah warga pengguna jalan lainnya melintas dan berhenti di TKP.

Bahkan pengguna jalan itu sempat menandai salah seorang terduga penganiayaan terhadap Sendi.

Tidak ada harta berharga milik korban yang diambil.

Kini kedua korban mengalami luka-luka sehingga harus mendapatkan perawatan di RSUD Batu Bara, malam kamis itu juga. (STAF07/KTN)

Bagikan :