Batubara-Kliktodaynews.com Kepengurusan organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang kabupaten Batubara sepertinya sudah akan memasuki babak baru, pasalnya setelah lebih kurang 2 tahun lamanya vakum dan mengalami masa stagnasi. Kini IDI Batubara bakal punya harapan yang akan jauh lebih maju dan lebih profesional dari sebelumnya.
Rabu (19/06/2019) dimulai sekira pukul 13.00 WIB hingga berakhir pada pukul 18.00 WIB, tampak sebanyak 49 dari 64 dokter anggota IDI baik yang bekerja sebagai PNS di Dinas Kesehatan maupun yang berparktik di kabupaten Batubara sukses menggelar Muscab (Musyawarah Cabang) Kepengurusan IDI kabupaten Batubara di gedung MPH komplek Perumahan PT. Inalum desa Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka.
Seyogyanya proses musyawarah pemilihan Ketua Cabang IDI ini dilakukan dengan cara pemungutan suara oleh dan dari para peserta Muscab sendiri, namun atas kesepakatan bersama guna menghindari dualisme serta perpecahan maka Ketua Bidang Organisasi IDI Sumut dr. H Ibnu Yazid SH, M.KM mengusulkan agar kedua kandidat yakni masing-masing dr Dewi Chailaty Nasution M.Kes dan dr Guruh Wahyu alias dr. Wahyu melakukan mufakat guna menentukan siapa yang akan menjadi Ketua IDI kab. Batubara pada priode 2019-2022.
“Yang terpenting musyawarah ini tidak menyalahi aturan baik dalam AD/ART IDI maupun mekanisme umum pemilihan pengurus dalam sebuah organisasi sebagaimana biasanya, dan sangat diharapkan nantinya tidak menciptakan suasana perpecahan. Tujuannya agar tidak ada yang merasa menang ataupun terkalahkan”, pungkas Ibnu Yazid sewaktu menyampaikan kata sambutannya mewakili unsur pengurus IDI Sumut.
“IDI Batubara harus tetap solid, dan jangan mau terpecah belah. Pola kompromi para kandidat guna menentukan siapa yang benar-benar siap menjadi Ketua secara aklamasi terbuka, itu tidak salah. Dan opsi seperti ini kan masih merupakan bagian dari sistem bermusyawarah juga sesuai judul acara pada kali ini yaitu Muscab IDI kabupaten Batubara”, ujarnya.
Sementara itu sebagaimana diketahui publik Batubara, bahwa dr. Dewi Chailaty Nasution M.Kes sendiri kini masih merupakan salah seorang pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dengan posisi jabatan sebagai Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Pemkab Batubara. Sedang dr. Guruh Wahyu sendiri sekarang berdinas sebagai Kepala (Kapus) di Puskesmas Tanjung Tiram dan juga merupakan salah seorang dari sekian junior dr Dewi.
Demikian dari amatan media ini, pada Muscab tersebut juga dihadiri oleh Direktur RSUD Batubara dr. Juri Freza fan juga oleh para Kapus se-kabupaten Batubara. Dan disebut-sebut kalau dr. Wahyu pun akan diberi jabatan sebagai Wakil Ketua IDI kabupaten Batubara sesaat usai berlangsungnya Muscab.
“Program utama saya sebagai Ketua IDI adalah mendorong dokter-dokter Kabupaten Batubara untuk tetap profeional dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dengan cara meningkatkan kualitas keilmuannya masing-masing, terus meningkatkan komunikasi dan kerja sama yang baik terhadap sesama anggota IDI maupun kepada segenap lapisan masyarakat”, jelas dr. Dewi
“Kemudian akan melaksanakan program-program kerja IDI guna mendorong agar seluruh dokter di Batubara nantinya akan lebih bisa melakukan perbaikan-perbaikan dan terus memberikan motivasi guna peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat. Jadi dokter-dokter Batubara itu harus tetap bisa berprilaku humanis dengan senantiasa menerapkan senyum dan sapa terutama kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan”, ujarnya.
“Diamanahkan dua tugas ganda yakin sebagai Kadis Kesehatan dan selaku Ketua IDI kabupaten Batubara, saya rasa tidaklah berat. Asal seluruh pengurus maupun anggota IDI Batubara nantinya tetap dapat saling bersinergi dan mau bahu membahu bekerjasama dalam menjalankan agenda kerja IDI, tak muluk-muluk target kami hanya bagaimana secepatnya ada sebuah Lembaga Pendidikan Kesehatan di kabupaten Batubara”, ungkapnya.
REPORTER: Bima I S Pasaribu SH