Batubara-Kliktodaynews.com
Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir, M.Ap saat di Temui Wartawan di RSUD Batu Bara, Rabu (24/6/20) Meluapkan Kejengkelan dan Kekesalannya yang Menilai Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Batu Bara Anwardi tidak Tanggap atas Musibah Banjir di Desa Nenas Siam Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
Kekesal Bupati Batu Bara dan Bercampur kecewa karena dalam pantauannya belum terlihat kehadiran Kepala BPBD Kabupaten Batu Bara guna membantu warga yang kebanjiran di Desa Nenas Siam tersebut.
Kepala BPBD Kabupaten Batu Bara Anwardi dinilai tidak tanggap dalam menangani bencana banjir seperti yang terjadi di Desa Nanas Siam beberapa waktu yang lalu.
Sekedar diketahui, banjir kiriman tersebut mengakibatkan badan jalan tegenang air sekira 20 hingga 50 Cm. Sebanyak 30 KK mengalami dampak banjir.
Akibat air menggenangi jalan, pengguna kenderaan dan pejalan kaki harus berhati-hati dikarenakan ada bekas gorong gorong dijalan tersebut dengan kedalaman hampir 50 Cm.
Terkait kurang tanggapnya Anwardi dalam penanganan bencana alam Bupati mengungkapkan telah memberikan peringatan SP1 dan SP2 kepada Anwardi.
” Kita tidak boleh main-main di saat rakyat dalam menghadapi bencana banjir”, kilah Bupati Batu Bara Zahir
Beliau juga mengatakan dirinya telah menghubungi Anwardi melalui hand phonnya dan whatsApp pribadinya namun tidak aktif.
Bahkan Bupati mengakui dirinya telah mencari Anwardi dikediamannya yang berada di Simpang Gambus Kecamatan Lima Puluh, Rabu (24/6/20) pagi namun Kepala BPBD tersebut tidak berada di tempat.
Dituding tidak tanggap bencana alam, Kepala BPBD Kabupaten Batu Bara Anwardi melalui telepon seluler, Rabu (24/6/20) merasa heran.
Dijelaskan Anwardi, saat terjadi banjir di Nenas Siam Kecamatan Medang Deras pada waktu bersamaan juga terjadi banjir di empat titik di Kabupaten Batu Bara diantaranya kecamatan Sei Balai, Teluk Sibayan Desa Sumber Padi Kecamatan Lima Puluh, Desa Kandangan dan Desa Tanjung Kasau Kecamatan Laut Tador.
“Kita sudah turun ke lima titik yang dilanda banjir dan berkoordinasi dengan Camat dan Kadesnya”, tutur Anwardi.
Dijelaskan Anwardi khusus banjir di Desa Nenas Siam yang berasal dari
banjir kiriman akibat meluapnya air sungai yang berhulu di Simalungun dan menyebabkan puluhan rumah tergenang air dirinya telah turun ke lapangan.
Dikatakan Anuardi saat itu dirinya menawarkan membuat tenda untuk tempat pengungsian warga yang rumahnya terendam air. Disamping itu Anuardi juga mengatakan akan memberikan bantuan pangan namun ditolak warga.
“Warga malah meminta agar air dikeringkan”, bilang Anwardi.
Pada saat pengecekan ke Desa Nenas Siam didampingi Camat Medang Deras Syahrizal, dari Camat diperoleh informasi ternyata ada bangunan turap yang dihancurkan warga. Tukas anwardi
melalui telepon seluler, Rabu (24/6/20).
“Padahal kata Camat turap tersebut baru dibangun 3 tahun lalu tapi dirusak warga karena air tidak bisa lewat”, kesalnya. ( Staf07/KTN )