BATU BARA – Kliktodaynews.com|| Ketua Komisi I DPRD Batu Bara, Ahzar Amri, A.mk bersama tim besok wacanakan melakukan peninjauan bangunan pintu klep yang ada di Pantai Sejarah. Pasalnya senin (01/11/2021) lalu, ada warga dari 3 (tiga) Desa yang masih satu kecamatan di Batu Bara mendapat keluhan atas lahan mereka terendam air asin. Kedatangan warga itu secara otomatis kami selaku perwakilan rakyat tentunya menampung apa yang di sampaikan oleh warga. Minggu (07/11/2021)
Menurut Ketua Komisi 1 DPRD Batu Bara menuturkan, kami bersama tim besok tanggal 8 November 2021 sekira pukul 10:00 wib tiba dilokasi bangunan pintu klep yang dilaksanakan oleh pihak rekanan pada tahun anggaran 2020 dari dinas PU Batu Bara.
Lanjutnya ketua komisi 1, adapun tujuan kami bersama tim untuk meyahuti aspirasi dari masyarakat, terkait penyampaian warga dan ada tuntutan warga mengenai masalah pintu klep yang tidak sesuai dibangun dan tidak ada manfaatnya, mengakibatkan terdapat kerugian hasil tanaman pertanian warga akibat naiknya pasang surut air asin (laut) yang rutin terjadi.
Setelah pemaparan-pemaparan dari warga tersebut, Ahzar Amri, AMk selaku Ketua Komisi I DPRD Batu Bara menyatakan untuk masalah ini, akan dilakukan meninjauan kelapangan dalam pekan ini. Hal itu nantinya menjadi planning oleh pemerintah daerah Kabupatan Batu Bara dan akan menjadi konsen kami di badan anggaran. Cetus ketua komisi 1.
Kedatangan warga untuk melakukan audiensi bersama dengan anggota DPRD Batu Bara yang diwakilkan oleh 9 orang.
Audiensi yang dilakukan oleh warga diterima secara langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Batu Bara Ahzar Amri, A.Mk, yang didampingi Sarianto Damik, dan Usman Atim beserta Staffnya, tanpa ada basah basi.
Kedatangan warga dari 3 tiga desa tersebut sebagai Audiensi diawali dengan pemaparan fakta di lapangan oleh warga berupa pembangunan pintu klep dan tertutupnya drainase, sehingga berakibatkan terjadi banjir. Ditahun lalu tidak pernah banjir karena drainase tersebut berjalan baik.
Terdapat beberapa poin tuntutan yang disuarakan oleh warga dari tiga desa tersebut diantaranya menambah swing pintu klep, dan menutup kembali parit sementara serta fungsikan kembali drainase di pintu masuk Pantai Sejarah, agar warga tidak lagi kebajiran.
Disisi lain, salah satu warga Desa Perupuk Nasri (38) juga kesalkan ada penutupan bangunan drainase, yang diduga dari pengerjaan pengaspalan di tahun 2020. (STAF07/KTN)