Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan Buka Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis

Bagikan :

Japirman juga mengatakan, beberapa waktu yg lalu Kabupaten Asahan dipilih menjadi satu dari 10 Kabupaten/Kota sebagai piloting pelaksanaan Investigasi kontak dan pemberian TPT dan hasilnya Asahan bisa mendapat posisi nomor 1 di Indonesia untuk peningkatan pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) selama 3 bulan. “Kami yakin dengan terbentuknya Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (TP2TB) dan RAD TB maka eliminasi bisa kita capai bersama di tahun 2028”, tandasnya.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan pada pidatonya mengatakan, tahun 2023 ditemukan 1.604 kasus TBC dari target 3.221 kasus TBC sehingga angka pencapaian penemuan kasus TBC hanya mencapai 49,7%. Sedangkan tahun 2024 (Januari – Desember ) ditemukan 1.854 kasus TBC dari target 3.530 kasus TBC sehingga angka pencapaian 52,5%.

“Kondisi ini mendorong akselerasi dan inovasi dengan menerapkan strategi nasional dalam program penanggulangan TBC. Strategi utama yang diterapkan adalah penguatan kepemimpinan dalam pengelolaan tuberkulosis, peningkatan akses layanan yang bermutu dan berpihak kepada masyarakat serta meningkatkan kemandirian”, ujarnya.

Zainal mengatakan, Pesiden Republik Indonesia menekankan pada tiga area prioritas kesehatan, dalam 100 hari kerja yaitu, pemeriksaan kesehatan gratis untuk semua kelompok umur, penurunan kasus TBC serta pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal. Dalam rangka pelaksanaan program kerja Presiden tersebut, Pemerintah Kabupaten Asahan juga telah menyusun suatu program rencana aksi daerah penanggulangan tuberkulosis yang bertujuan untuk mengintegrasikann dan menselaraskan pemangku kepentingan baik Pemerintah Daerah, Swasta, maupun Lembaga Swadaya masyadakat sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam mendukung eliminasi tuberkulosis tahun 2030.

Bagikan :