“Ini adalah bentuk penghargaan terhadap semangat kolektif masyarakat Asahan dalam menjaga warisan budaya. Saya dedikasikan penghargaan ini untuk seluruh guru, siswa, budayawan, dan tokoh masyarakat yang terus menghidupkan bahasa ibu di tengah arus globalisasi”. Ucap Bupati Asahan.
Lebih lanjut, Bupati berharap agar momentum ini dapat memperkuat kesadaran bersama bahwa bahasa ibu bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga jati diri dan kekuatan budaya bangsa.
“Ke depan, kami akan terus mendorong pelibatan sekolah, keluarga, dan komunitas budaya untuk menjadikan bahasa daerah sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, baik di ruang pendidikan maupun di ruang publik”. Tambahnya.
Kegiatan FBIN 2025 ini menjadi refleksi nasional atas pentingnya menjaga keberagaman bahasa sebagai aset kebudayaan yang harus dilestarikan lintas generasi, serta sebagai medium untuk mempererat persatuan dan memperkuat karakter bangsa Indonesia sejak usia dini.
Pada kegiatan ini, Bupati Asahan tampak didampingi oleh sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Asahan, antara lain Plt. Kepala Dinas Pendidikan Musa, S.Pd, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Rahmat Hidayat Siregar, S.Sos., M.Si., Kepala Dinas Sosial Asrul Wahid, SE serta Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan. (Tim)