Ketua Komisi V DPR RI Kesal Wali Kota Sibolga Mangkir dari Rapat Tanggap Darurat Bencana

Bagikan :

Koordinasi itu penting,” ujarnya.

Penjelasan Sekda Sibolga

Menanggapi kritik tersebut, Sekda Sibolga Herman Suwito menyampaikan salam hormat dan permohonan maaf dari Wali Kota Sibolga. Ia menjelaskan bahwa Wali Kota masih berada di lapangan untuk melakukan evakuasi warga terdampak akibat hujan deras dan meningkatnya sedimentasi sungai Aek Doras.

Ia memaparkan bahwa kondisi sungai yang mengalami pendangkalan hingga 3–4 meter menyebabkan banjir cepat ketika hujan turun selama 2–3 jam. Evakuasi warga masih berlangsung hingga beberapa jam sebelum rapat dimulai.

Herman juga menyampaikan update korban bencana: 54 orang meninggal, termasuk satu jenazah yang ditemukan sehari sebelumnya oleh Tim SAR. Korban luka-luka tercatat 7 orang dan telah dipulangkan kepada keluarga. Tercatat pula beberapa korban ber-KTP Tapteng yang tinggal di wilayah Sibolga.

Permohonan Tambahan Alat Berat

Pemko Sibolga juga menghadapi persoalan relokasi karena tidak memiliki lahan. Herman menyebut rencana pembangunan rumah susun (rusun) di Kecamatan Sibolga Utara sebagai salah satu opsi.

Ia meminta dukungan tambahan alat berat dari Kementerian PUPR untuk percepatan penanganan sungai Aek Doras yang menjadi pemicu banjir.

Tanggapan Akhir Lasarus

Mendengar penjelasan itu, Lasarus kembali menegaskan agar permintaan maaf Sekda disampaikan langsung kepada Wali Kota. Ia menilai ketidakhadiran kepala daerah merupakan kebiasaan yang tidak baik dalam hubungan koordinasi pemerintah daerah dan pusat.

Bagikan :