Samosir — Setelah menyampaikan aspirasi kepada DPRD Kabupaten Samosir, ratusan masyarakat dari berbagai elemen menggelar aksi damai sebagai bentuk protes terhadap aktivitas PT Toba Pulp Lestari (TPL) di wilayah Kabupaten Samosir.
Aksi tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Samosir, Ariston Tua Sidauruk, di Halaman Kantor Bupati Samosir, Jumat (18/7/2025).
Penanggung jawab aksi, Anggiat Sinaga, yang juga merupakan Ketua Aliansi Gerak Tutup TPL, menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah.
“Kami mendesak pemerintah untuk mencabut izin konsesi PT TPL dan menghentikan seluruh aktivitas perusahaan di wilayah masyarakat adat. Hentikan kriminalisasi terhadap masyarakat adat dan petani. Pulihkan wilayah adat dan hutan yang telah dirusak. Tidak ada bukti TPL membawa kesejahteraan bagi masyarakat di sekitarnya,” tegas Anggiat.
Ia juga mendesak DPRD Kabupaten Samosir membentuk Panitia Khusus (Pansus) percepatan penutupan TPL dan berharap Bupati Samosir turut memberikan dukungan.
“Kami mengajak seluruh stakeholder sekawasan Danau Toba bersatu dan sepakat untuk menyuarakan tutup TPL,” tambahnya.
Suara dukungan juga datang dari Praeses HKBP Distrik VII Samosir, Pdt. Rintalori Sianturi, M.Th.
“Aksi tutup TPL ini sudah disuarakan pimpinan gereja HKBP bersama seluruh personalia. Kami dari gereja memohon agar suara kami diterima — TPL harus ditutup,” ujarnya.
Sementara itu, Rajin Sinaga, selaku Lembaga Pemangku Adat Raja Ulosan Sinaga, menilai keberadaan TPL telah menimbulkan keresahan dan intimidasi terhadap masyarakat adat.
