Samosir – Kliktodaynews.com Hasil produksi Balai Benih Ikan (BBI) Kabupaten Samosir kurang maksimal dikarenakan kondisi kolam banyak bocor. Ada sekitar 7 kolam yang tidak dapat digunakan karena mengalami kebocoran.
Hal ini disampaikan kepala BBI Hilarius Pasaribu kepada Kliktodaynews saat ditemui dikantornya, tepatnya di Desa Janji Martahan, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir pada Jumat, 2 Oktober 2020.
” hasil produksi kita kurang maksimal karena ada kurang lebih 7 (tujuh) kolam yang bocor,” ujar Hilarius
Hilarius Pasaribu mengaku ada 3 (tiga) jenis benih ikan yang di BBI, adapun ketiga jenis Ikan tersebut adalah jenis ikan Nila, ikan Lele, dan ikan Mas.
Menurutnya, pada tahun 2019 BBI mampu memproduksi kurang lebih sebanyak satu juta ekor benih ikan Mas, lima ratus ribu ekor ikan Nila, empat puluh ribu ikan lele.
” pada tahun lalu (tahun 2019/red), Balai Benih Ikan Samosir memproduksi kurang lebih sebanyak satu juta ekor benih ikan Mas, lima ratus ribu ekor ikan Nila, empat puluh ribu ikan lele,” tutur Hilarius
Saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp terkait ada beberapa kebocoran pada kolam ikan yang ada di BBI, kepala dinas pertanian dan perikanan Kabupaten Samosir Viktor Sitinjak membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, perawatan kolam ikan yang ada di BBI sudah di usulkan pada pembahasan R-APBD TA. 2021 bersama TAPD.
“Oh iya memang. Ini sudah kita usulkan di pembahasan R-APBD TA. 2021 bersama TAPD,” tulis Viktor lewat pesan WhatsApp
Viktor Sitinjak mengatakan bahwa secara bertahap semua kolam ikan yang butuh perawatan akan dilakukan sesuai dengan anggaran yang tersedia.
” Secara bertahap semua kolam ikan yang butuh perawatan akan kita lakukan sesuai anggaran yang tersedia buat Dinas kita,” lanjut Viktor dalam pesan.
Viktor berharap agar usulannya dapat diterima dan ditindaklanjuti saat pembahasan nantinya.
“Mudah mudahan ini bisa di terima dewan saat pembahasan antara skpd dengan badan anggaran DPRD Samosir. Tentunya ini akan sangat berpengaruh kepada produksi ikan kita di BBI” harap Viktor Sitinjak.(EDW/KTN)