“Bukan hanya membangun, tapi kita juga harus tahu bagaimana perawatan tiap spot ke depan. Harus ada konsep yang jelas supaya proyek ini benar-benar bermanfaat,” ucap Bobby.
Selain itu, Bobby juga meminta dukungan penuh Pemkan Samosir dalam menyukseskan event Internasional dan Re-validasi Geopark Kaldera Toba. Seperti dalam beberapa bulan ke depan, tepatnya Oktober 2025, akan ada agenda lomba lari Ultra-Trail du Mont-Blanc (KTMB), dengan perkiraan sebanyak 5.000 peserta dari berbagai negara di dunia.
“Bukan sekadar lomba lari, tetapi sebagai promosi pariwisata yang ada di Sumatera Utara, khusunya Danau Toba. Para peserta bisa saja tinggal selama seminggu di sini. Jadi kita harus persiapkan bagaimana agar mereka (wisatawan) tahu tempat-tempat wisata yang menyenangkan
“Ini bukan hanya lomba lari. Kita bicara soal promosi wisata dan ekonomi lokal. Peserta bisa tinggal seminggu di sini, dan kita harus tahu mereka mau ke mana saja. Jalur lari dan tempat wisatanya harus disiapkan sebaik mungkin,” katanya.
Tak hanya itu, Pemprov Sumut juga bersiap menghadapi revalidasi status UNESCO Global Geopark Kaldera Toba pada Juli ini. Saat ini status geopark tersebut berada di posisi “yellow card” atau peringatan, setelah sebelumnya sempat memperoleh green card.
“Beberapa geosite penting ada di Samosir. Jadi kita berharap dengan upaya bersama, termasuk penataan Long Beach dan event internasional ini, Samosir bisa ikut merebut kembali green card Geopark Kaldera Toba,” pungkasnya.(tim)