Bupati Vandiko juga mengusulkan agar masyarakat dapat memanfaatkan eceng gondok menjadi pupuk organik dan kerajinan tangan. Ia menegaskan bahwa Pemkab Samosir siap memfasilitasi pelatihan pengolahan eceng gondok guna meningkatkan nilai ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami mendorong setiap kepala desa agar dapat membantu masyarakat membeli alat pencacah untuk mengolah eceng gondok menjadi kompos. Dengan begitu, eceng gondok tidak lagi menjadi masalah, tetapi bisa menjadi peluang ekonomi baru,” tambah Vandiko.
Sementara itu, Danrem 023/KS Brigjen TNI Jansen P. Nainggolan menjelaskan bahwa program TNI Manunggal Memelihara Danau Toba telah berjalan secara rutin selama enam bulan dengan fokus utama pada pembersihan eceng gondok.
“Hingga saat ini, sekitar 62 hektare perairan sudah dibersihkan dan 10 ribu ton eceng gondok berhasil diangkat. Kegiatan ini terus dilakukan setiap hari dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah,” terang Jansen.
Ia menegaskan bahwa kebersihan Danau Toba harus menjadi komitmen bersama, karena danau ini merupakan kebanggaan nasional dan destinasi wisata dunia.
“Danau Toba disukai wisatawan dari seluruh dunia. Karena itu, kita semua—pemerintah, TNI, dan masyarakat—harus menjaga kebersihan dan kelestariannya,” tegas Jansen.
Sebagai putra asli Samosir, Brigjen Jansen juga berpesan agar semangat menjaga Danau Toba diwariskan dari generasi ke generasi.
“Orangtua saya dulu mewariskan Danau Toba dalam keadaan bersih. Kini, kita juga harus mewariskan Danau Toba yang bersih dan lestari kepada anak cucu kita,” ujarnya penuh haru.
