Pematangsiantar-Kliktodaynews Saya anak Pematang Siantar. Saya bukan anak orang kaya. Saya dulu kuliah di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia.
Ini adalah salah satu di departemen yang paling susah masuknya di Indonesia.
Dan saya adalah lulusan terbaik di FISIP UI pada 2017.
Saya bukan ingin menyombongkan diri.
Yang ingin saya bilang ini: saya si anak Siantar bisa jadi lulusan terbaik di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dan saya yakin ada banyak anak Siantar, atau anak Lubuk Sikaping, atau Singkawang, atau daerah manapun di luar Jakarta yang bisa mencapai keberhasilan serupa.
Saya ingin bilang ini karena saya merasa ada soal ketidakmerataan kualitas pendidikan yang menyebabkan kebanyakan anak daerah seperti saya akan kalah bersaing di tingkat nasional.
Saya sebenarnya tidak suka dengan istilah daerah, karena menurut saya seluruh anak di Indonesia adalah anak daerahnya masing-masing. Tapi ya itulah istilah yang lazim dipakai di Jakarta. Mereka yang datang dari Jakarta dan sekitarnya disebut anak Jakarta, dan semua yang dari luar Jakarta adalah anak daerah. Jadi saya pakai saja itu sekarang.
Saya balik ke isu semula.
Kalau datang ke kampus saya, sejauh mata memandang, yang akan kita lihat adalah para mahasiswa yang dibesarkan di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Saya adalah satu-satunya putri Siantar di FISIP UI selama bertahun-tahun.
Apakah karena anak-anak daerah lebih bodoh? Lebih tidak punya otak?
Bukan!
Saya yakin seyakin-yakinnya, semua putra Indonesia di manapun juga sebenarnya punya potensi sama. Saya yakin Tuhan tidak mentakdirkan anak Jakarta lebih pintar dari anak Siantar.
Yang anak daerah tidak punya adalah fasilitas dan kesempatan.
Sekolah-sekolah terbaik di Jakarta adalah sekolah-sekolah dengan sarana pendidikan terbaik dan guru-guru terbaik. Mereka juga punya dana untuk mendapatkan pendidikan ekstra. Mereka punya kesempatan untuk mengikuti berbagai kompetisi yang meningkatkan kualitas. Bahasa Inggris asing mereka cas-cis-cus. Mereka memiliki jaringan pertemanan dengan anak-anak pintar. Dan mereka punya budaya percaya diri yang sangat tinggi.
Ini yang tidak ada di daerah. Dan ini terjadi karena pembangunan selama berpuluh tahun hanya terkonsentrasi di Jawa, dan lebih khusus lagi di Jakarta dan sekitarnya.
Saya percaya sudah saatnya pola pembangunan ini diubah secara mendasar.
Saya dukung kebijakan pemerintah yang sekarang memberi perhatian lebih bagi DAERAH.
Saya anak Siantar. Saya lulusan terbaik salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Saya percaya anak-anak DAERAH lain juga bisa.
Sumber : Dara Adinda Kesuma Nasution, S.Sos*
Caleg DPR RI Nomor Urut 1 Partai Solidaritas Indonesia Dapil Sumut III (wakeup)(red)