Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, maka perlu mengantisipasi secara dini. Sehingga segala persoalan konflik dapat diselesaikan melalui pertemuan-pertemuan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan stakeholder lainnya dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat.
“Tahun 2025 ini kita patut berbangga hati karena kota kita, Kota Pematangsiantar ada peningkatan toleransi melalui Indeks Kota Toleransi (IKT). Kita mendapat nomor urut 5. Semoga tahun berikutnya bisa kita pertahankan, bahkan lebih meningkat,” kata Wesly.
Masih kata Wesly, keberhasilan tersebut tidak luput dari kerjasama dan kesadaran masyarakat hidup rukun dan damai secara berdampingan.
Sebelumnya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pematangsiantar Ir Ali Akbar dalam laporannya menerangkan, kegiatan dialog tersebut bertujuan demi terciptanya sinergitas antara Forkopimda dan masyarakat.
Ketua DPRD Kota Pematangsiantar Timbul Marganda Lingga SH mengucapkan terima kasih karena unjuk rasa oleh beberapa elemen, Senin (01/09/2025) lalu berlangsung tertib dan lancar.
“Dalam perbedaan kita ciptakan kebersamaan, persatuan, dan persaudaraan,” sebutnya.
Timbul meminta untuk tetap menjaga harmoni Kota Pematangsiantar.
“Motto Kota Pematangsiantar Sapangambei Manoktok Hitei yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan mulia, menjadi pedoman dan pegangan kita bersama. Pematangsiantar masuk 5 besar Kota Toleran di Indonesia, menjadi modal menjaga Pematangsiantar dari kemungkinan adanya niat-niat yang ingin mengganggu harmoni Kota Pematangsiantar,” sebut Timbul, seraya mengucapkan terima kasih kepada Wesly atas pertemuan yang luar biasa tersebut.