Wesly juga mendorong agar peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional dijadikan momentum memperkuat kesetaraan. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan terbuka, di mana setiap orang bisa berpartisipasi penuh dalam pendidikan, dunia kerja, dan kehidupan sosial tanpa diskriminasi.
Sementara itu, R Yanti Simangunsong SP, selaku pendamping, menjelaskan tujuan peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya bahasa isyarat sebagai akses komunikasi dan interaksi bagi penyandang tunarungu.
Ia berharap ke depan, masyarakat tunarungu dan masyarakat dengar bisa hidup berdampingan serta saling memahami.
Acara peringatan tersebut berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan inklusif yang melibatkan masyarakat disabilitas dan umum. (Tim)
