Dari dekat meja kopinya berada, Mangatas mengatakan, Kota Siantar saat ini jauh tertinggal pembangunannya bila dibandingkan dengan daerah lain.
“Saya paham betul soal Siantar ini. Jadi apa yang bapak, ibu sampaikan itu sangat benar sekali. Ke depan, Musrenbang mulai tingkat kelurahan harus kita kawal. Tidak boleh hilang aspirasi masyarakat di tengah jalan. Musrenbang juga tidak mesti di kantor lurah, bisa langsung di halaman rumah warga,” ucap Mangatas.
Untuk menuntaskan permasalahan Siantar, diperlukan kepedulian, kemauan dan cara anak Siantar. “Siantar itu harus diselesaikan dengan gaya anak Siantar. Sehingga untuk membangun Siantar tidak boleh hanya kemauan wali kota. Namun kesepakatan pemerintah dengan masyarakat,” ujarnya.
Bila itu dilakukan, sebutnya, maka program pembangunan dan pelayanan di Kota Siantar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Calon Wali Kota Siantar nomor urut 2 ini tak lupa menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada warga Jalan Pantai Timur, karena berkenan menyambut dan mendukung dirinya.
“Hampir setiap hari saya ngopi dan sarapan pagi bersama dengan warga di berbagai tempat. Bila ada yang mengundang, Pak Mangatas datang ke kampung kami sarapan. Nah, tentu ajakan itu kita respon dengan baik. Sehingga kami pun antusias untuk datang. Namanya bertemu warga, pastilah kami senang,” sebut Mangatas.
Katanya, kegiatan ngopi dan sarapan bersama warga, sudah menjadi gaya dari Mangatas Silalahi dan Ade Sandrawati Purba.