SIANTAR – Kliktodaynews.com|| Buntut video viral aksi soal dugaan begal yang dilakukan sekelompok remaja di Jalan Merdeka, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar beberapa bulan lalu, sempat memicu kecaman dari kalangan masyarakat banyak.
Namun, setelah di lakukan gelar perkara di Polres Siantar, terkuak fakta bahwa aksi yang terekam CCTV tersebut hanya kesalahpamahan sesama pengendara alias arogansi kedua belah pihak.
“Setelah viral, kasus ini kita tangani dan berhasil mengamankan delapan orang yakni berinisial KP, JS, JAS, JP, TS, JS, JAS, RB. Dari hasil gelar perkara kemarin, kita tau motifnya,” papar Kasat Reskim Polres Siantar AKP Banuara Manurung.
Motif tersebut kata Kasat, bermula saat kedelapan orang itu awalnya pulang dari cafe salah satu Kota Siantar dan kebut-kebutan di jalanan. Lalu, keempat korban MTS, NS, DS dan HP yang melintas melontar kan kata kasar.
“Adanya kata kasar membuat terjadinya pertikaian antara kedua belah pihak,” ucapnya AKP Banuara Manurung di ruang konferensi pers, Sabtu (9/7/22) siang sekira jam 15.30 WIB.
Kendati demikian, setelah dilakukan pertemuan antara korban dan pihak dari keluarga kedelapan terduga pelaku. Maka disepakati untuk dilakukan Restorative Justice (RJ).
“Begitupun pihak terduga pelaku ini sudah mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada korban. Kenderaan korban yang dibawa terduga pelaku pun sudah dikembalikan,” jelas Kasat.
Masih kata Kasat Reskim, atas dasar kemanusian dan melihat terduga pelaku masih dibawah umur, maka dilakukankan RJ agar mereka bisa melaksanakan pendidikan.
“Kedelapan itu masih pelajar, jadi pada senin mendatang mereka juga harus masuk sekolah. Kita lakukan RJ ini sesuai dengan semboyan Pak Presiden yang diberikan pada Polri,” beber Kasat.
Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda menjadi bulan-bulanan segerombolan diduga geng motor di Jalan Merdeka, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat pada Rabu, (15/6/2022) malam.
“Pelaku sebanyak 8 orang berhasil kita amankan yakni berinisial KP, JS, JAS, JP, TS, JS, JAS, RB. Semuanya masih dibawah umur dan status pelajar” sebut AKP Banuara.
Disampaikannya, kasus ini dapat terungkap setelah melakukan serangkaian penyelidikan serta pemeriksaan para saksi dan korban. Para pelaku juga sempat kabur karena sempat viral di media Sosial.
“Setelah melakukan serangkaian penyelidikan tersebut, kami berhasil mengungkap dan menyatakan bahwa kejadian tersebut adalah selisih paham antara 2 kelompok anak muda,” kata AKP Banuara saat menggelar konferensi pers di Polres Pematangsiantar, Sabtu (9/7/2022).
Hasil tersebut, kata ia, diperkuat juga oleh keterangan ke-empat korban yang langsung dilakukan pemeriksaan oleh penyidik kepolisian. (YUD/KTN)
Editor : Wakeup