Pematangsiantar-Kliktodaynews.com Sampai sekarang, tidak adanya upacara dalam memperingati Hari Guru pada 25 November tiap tahunnya, masih menjadi buah bibir.Dan sejumlah kalangan menilai jika Kadisdik Kota Siantar, Edy Noah Saragih, merupakan orang yang paling bertanggung jawab mengapa upacara Hari Guru tak digelar di Kota Siantar.
Atas hal ini, Edy Noah Saragih dianggap sudah selayaknya dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Siantar. Itu merupakan kesalahan yang fatal. Bayangkan saja, tidak ada upacara dalam rangka peringatan Hari Guru di Kota Siantar. Jadi memang sudah selayaknya Edy Noah Saragih dicopot sebagai Kadisdik Kota Siantar, tegas Rocky Marbun, salah satu pemerhati kebijakan pemerintah, Minggu (1/12/2019).
Pada dasarnya, lanjut dia, para guru di Siantar berurusan langsung dengan pihak Dinas Pendidikan. Dulukan semua tingkatan berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Siantar. Namun terakhir, untuk tingkat SMA sederajat sudah ditarik ke provinsi. Jadi hingga tingkat SMP sederajat, bisa dikatakan langsung berhubungan dengan Dinas Pendidikan, sebutnya.
Dan tidak adanya upacara peringatan Hari Guru di Kota Siantar, lanjut dia, merupakan sebuah kelalaian yang tak bisa ditolerir. Sehingga dalam hal ini, harus ada sanksi tegas bagi instansi terkait agar hal serupa tak lagi terulang di masa mendatang.
Inikan sudah sangat memalukan. Dan mungkin di Sumatera Utara pada khususnya serta Indonesia pada umumnya, cuma kita (Siantar,red) yang tidak melaksanakan upacara Hari Guru, kata Rocky mengaku miris dengan hal tersebut.
Padahal seperti diketahui bersama, guru merupakan salah satu orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita. Guru itu memang disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi alangkah mirisnya kalau Hari Guru saja kita tak melaksanakan upacara, sesal Rocky.
Ia pun mengutip sedikit cerita tentang keberadaan guru disalah satu Negara luar. Pasca perang kedua pecah, ada sebuah pemimpin Negara yang bertanya kepada bawahannya. Ada berapa guru yang selamat, sebut Rocky menirukan ucapan pemimpin tersebut.
Artinya disini, guru itu sangat berharga dalam sebuah Negara. Jadi kalau sampai untuk melakukan upacara saja kita lupa dalam memperingati hari guru, maka pimpinan instansi terkait sudah layak dicopot, ujarnya mengakhiri.
Salah seorang guru SMP yang tak ingin disebutkan namanya sangat menyayangkan sikap lupa atau cuek yang ditunjukkan Pemko khususnya Kepala Dinas Pendidikan Siantar. “Masa sebagai pimpinan Dinas Pendidikan tidak merayakan hari Guru, apa dia tidak menghargai jasa para guru yang telah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hari guru itu merupakan Hari Nasional, ini merupakan sejarah buruk bagi kota Siantar, baru kali ini saya liat tidak ada perayaan hari guru, tutupnya kesal.
Secara terpisah, Kadisdik Kota Siantar Edy Noah Saragih yang dihubungi via pesan Whats App (WA) sekira jam 19.10 wib, belum berhasil dimintai komentarnya atas pernyataan yang dilontarkan Rocky Marbun. Meski tanda kirim pesan centang dua, namun Edy Noah tak memberikan jawaban hingga berita ini dilansir ke meja redaksi.
Hefriansyah dan Togar Sitorus
Sebelumnya diberitakan, entah apa yang ada dibenak Pemko Siantar, perayaan Hari Guru tahun 2019 ini, Pemko Siantar sama sekali tak menggelar upacara Hari Guru yang biasanya dipusatkan di Lapangan H Adam Malik.
Mirisnya lagi, Hefriansyah selaku Walikota yang ditanyai sejumlah awak media mengaku lupa jika tanggal 25 November merupakan moment Hari Guru.
Seperti pernyataan Hefriansyah saat diwawancarai sejumlah awak media usai Launching grand design pembangunan kependudukan di Balai Bolon Lapangan H Adam Malik, Senin (25/11) pagi.
Awalnya, Hefriansyah dan Wakil Walikota Togar Sitorus, menghadiri acara launching grand design pembangunan kependudukan tersebut. Dan usai kegiatan, Hefriansyah menyalami para tamu undangan beserta para kepala OPD yang hadir sembari berjalan menuju mobil dinasnya.
Di sinilah awak media mulai menanyai Hefriansyah mengapa Pemko Siantar tak menggelar upacara.
“Oh iya, lupa aku. Selamat hari guru lah,” ujar orang nomor wahid ini sembari berjalan menuju mobil dinas sembari mengatakan kalau upacara ada dilakukan di sekolah.
Ditanya kembali mengenai Hari Guru, ini jawaban Hefriansyah.
“Kita ucapkan lah selamat kepada Pahlawan tanpa tanda jasa,” ujarnya berlalu.
Sekedar tambahan,Kemendikbud merilis Pedoman Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019 untuk hari Senin tanggal 25 November 2019.
Surat Edaran tersebut bernomor 132716/MPK.A/TU/2019 yang ditandatangani Mendikbud Nadiem Anwar Makarim pada tanggal 19 November 2019.
Surat Edaran ditujukan kepada Para Duta Besar/Kepala Perwakilan Indonesia di Luar Negeri; Para Gubernur di Seluruh Indonesia; Para Bupati/Walikota Seluruh Indonesia.
Para Pimpinan Unit Utama di Lingkungan Kemdikbud; Para Pimpinan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia; Para kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Seluruh Indonesia.
Para Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia; Para Kepala UPT Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Seluruh Indonesia; Para Kepala Satuan Pendidikan Seluruh Indonesia dan Luar Negeri.( TER/KTN)