Trafic Light Sebagai alat Bantu Fatal dalam Pengaturan Lalu Lintas

Robert Tua Siregar Ph.D, Kepala LPPM STIE Sultan Agung, Specialist Depelopment Planning Area.
Bagikan :

Robert Tua Siregar Ph.D, Kepala LPPM STIE Sultan Agung, Specialist Depelopment Planning Area

SIANTAR – Kliktodaynews.com|| Banyak mungkin alasan yang bisa di sebutkan kenapa orang harus melanggar rambu-rambu lalu-lintas, salah satunya mungkin karena buru-buru mengejar waktu takut terlambat sampai tujuan. Melanggar lalu-lintas mungkin tidak akan membuat anda masuk penjara, pelanggaran yang paling sering dilakukan adalah menerobos lampu merah, dengan pede dan bangganya naik motor di atas trotoar, mungkin di Kota Pematangsiantar hampir jarang orang berjalan kaki sehingga trotoar tidak berfungsi dengan baik, malahan lebih banyak motor yang naik trotoar, oleh sebab itu orang tidak ambil pusing ketika melihat motor naik trotoar, saya paling benci melihat pengendara motor di trotoar, contoh lain mungkin mengambil jalur melintas garis atau marka jalan.

Saya sendiri sering mengamati bagaimana perilaku pengendara di jalan, hampir kebanyakan pengendara di jalan itu adalah pengendara yang buru-buru, entah apa penyebabnya entah apa yang di kejar, selain itu yang saya amati adalah tentang traffic lights yang ada dimana traffic lights itu fungsinya untuk mengatur lalu-lintas supaya teratur dan tidak kacau balau, tetapi kenyataannya sering tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kadang traffic lights itu tidak berfungsi karena ulah manusianya baik oleh aparat atau pengendara itu sendiri.

Dua minggu terakhir ini sering saya amati di beberapa perempatan jalan di Pematangsiantar traffic light mati atau tidak berfungsi bahkan petugas tidak ada pada lokasi tersebut. Tentu hal ini sangat beresiko dalam kecelakaan lalu lintas, apalagi saat ini volume kendaraan yang semakin banyak.

Sedangkan pada waktu traffic light berfungsi normal, banyak juga pengendara yang tidak mau kalah dengan traffic lights yang menjelang beberapa detik akan menyala merah, pengendara justru menanjap gas bukannya mengurangi kecepatan alasannya mungkin supaya tidak kena lampu merah sehingga tidak mempedulikan lampu yang masih meyala merah, mereka tetap maju menerobos lampu merah dan akhirnya terjdi benturan dari kedua arah.

Nah kalau sudah begini apakah traffic lights itu berfungsi? Nah masih banyak sebenarnya yang bisa saya ceritakan tetapi cukup itu saja, saya hanya ingin mengajak semua pengendara untuk lebih tertib dan mematuhi rambu-rambu lalu-lintas yang ada, mari kita budayakan tertib berlalu-lintas, jangan menjadi pengendara yang egois dan arogan, jika semua sudah tertib, saya yakin akan bisa sedikit memecahkan masalah kemacetan yang ada.

Untuk itu, kiranya penangangan berfungsi nya traffic light tersebut agar dilakukan pemeliharaan rutinitas oleh pihak Pemko, cq Dinas Perhubungan, agar tidak terjadi kesemberawutan dan potensi kecelakaan lalin di Kota Pematangsiantar, apalagi saat ini Pertemuan Tatap Muka  Sekolah sudah berjalan 100 %.

Sebelumnya, Plt Kadishub Pematangsiantar dalam pernyataannya yang dikutip dari Tribun-medan.com, Rabu (6/4/2022) kepada wartawan mengatakan masalah traffic light adalah hal yang biasa terjadi karena perangkat yang dipakai adalah elektronik. “Itukan elektronik. Ya biasalah, Nikmati aja,” ujarnya. Selasa (5/4/2022).

Kemudian disinggung terkait aggaran terhadap traffic light tersebut lanjut ia mengatakan, ” tidak ada kewajiban saya menjawab kepada wartawan, saya hanya berhak menjawab kepada pimpinan saya Plt Walikota”, lanjutnya.

“Tidak ada tanggungjawab saya menjelaskan kepada masyarakat. Apa hak anda (wartawan) menanyakan besaran anggaran ? Ini tanggung jawab saya kepada pimpinan,” jelas Kartini. (WK/KTN)

 

 

 

 

Bagikan :