Lebih lanjut Saragih menyatakan, dirinya selama ini mengikuti proses pemilihan KPPS.
” Prosesnya penuh misteri, PPS hanya menerima berkas yang dilengkapi dengan pengalaman pendaftar, lalu tanpa ada proses wawancara pengumuman keluar dan nama nama KPPS masih ada hubungan keluarga dari ketua PPS.Ini tidak fair dan sarat nepotisme,” tegasnya.
Di tempat terpisah saat awak media menjumpai salah seorang pengurus partai berinisial Ab menyatakan, dalam waktu dekat ada Pilkada serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Pematangsiantar, maka dengan situasi ini menurutnya ada dugaan PPS merupakan titipan dari salah satu partai, sehingga PPS memilih keluarganya anggota KPPS yang bisa di percaya yang ujung – ujungnya untuk pendulangan suara dari salah satu calon Wali Kota.
“KPUD Pematangsiantar harus secepatnya merespon hal hal miring seperti ini, dan saya yakin KPUD akan bijaksana menanggapinya. Masih ada waktu untuk memperbaiki ini, karena pengukuhan anggota KPPS masih tanggal 7 November 2024,” tukas Ab.(**/KTN)