Sikap politik PRIMA : “Mengukir masa depan siantar, bersama Mangatas Marulitua Silalahi-Ade Sandrawati Purba”

Bagikan :

Untuk alasan keberagaman masyarakat dari segi agama,suku dan ras dapat hidup berdampingan dengan baik satu dengan lainnya, siantar, pernah dinobatkan sebagai kota paling toleransi di Indonesia. Dan sebenarnya, tidak kalah lebih penting, tidak ada alasan untuk menolak kota siantar dijadikan sebagai kota destinasi wisata iman.

***
Berpenduduk +/- 280.000, siantar juga dianugerahi sebagai kota pemilik sumber daya manusia yang layak diandalkan dalam berbagai bidang. Tercatat, siantar pernah melahirkan satu orang tokoh yang sangat berpengaruh dalam kancah politik nasional.

Adalah H. Adam Malik, seorang putra kelahiran siantar, pernah menduduki jabatan strategis di Republik ini, sebagai Wakil Presiden RI ke-3 (1978-1983), persisnya disaat kebangkitan rezim orde baru, menguasai panggung politik Indonesia.

Catatan lainnya, kota berhawa sejuk ini, siantar, pernah diakui sebagai kota pendidikan, mengingat antusiasnya kaum muda menggeluti dunia pendidikan, dengan melanjutkan jenjang pendidikan tinggi ke berbagai jurusan dan bidang pendidikan yang dimilikinya, sehingga dari pada itu, kehidupan sosial masyarakatnya sangat dinamis dalam merespon segala kebijakan publik yang ada.

***
Seperti mimpi di siang bolong. Semua potensi dan kekayaan kota ini, lenyap atau hilang satu persatu dari kehidupan rakyat.

Kota kehilangan pijakan dalam pondasinya, untuk tetap mempertahankan keagungan yang dimilikinya. Rakyat tersebut dalam hubungan sosialnya, dan dibiarkan sendiri tanpa kehadiran pemimpin yang bisa memberikan kepastian hidup yang layak.

Bagikan :