
Pematangsiantar-Kliktodaynews.com JALAN Nagur. Meski berkali kali Satres Narkoba Polres Pematang Siantar meringkus pelaku Penyalahguna Narkotika jenis sabu sabu maupun ganja dari daerah ini. Namun selalu saja ada pelaku baru. Tidak habis habis?
Menambah deret panjang pelaku yang di ringkus dari wilayah ini, Syawaluddin Jambak alias Syawal (46) warga Kisaran Timur Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara, di tangkap dari tepi jalan Nagur Gang Manunggal Kelurahan Martoba Kecamatan Siantar Barat kota Pematang Siantar lantaran memiliki beberapa peket sabu sabu. Selasa (28/1/2020) pukul 15.30 Wib
Penangkapan Syawal berkat informasi masyarakat. Sebut Kapolres Pematang Siantar AKBP Budi Pardamean Saragih SIK melalui Kasat Narkoba AKP David Sinaga SH. MSi dalam rilis oleh Kabag Humas IPTU Rusdi SH yang disiarkan Paur Humas AIPDA Napena Soebakti. Kamis (29/1/020)
Menurut keterangannya, informasi masyarakat mengatakan di TKP ada seorang pria sering melakukan transaksi narkoba yang kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan dan pengintaian terhadap target.
Setiba di lokasi, personil ada melihat seorang pria sesuai ciri ciri sedang menyelipkan sesuatu di celah celah seng kandang ayam, kemudian pria itu berbalik jalan menjauh dari kandang ayam.
Saat berjalan lebih kurang 2 meter, pria ini langsung di sergap dan diamankan. Dia mengaku sebagai Syawaluddin Jambak, diperintahkan petugas mengambil benda yang diselipkan tadi.
Setelah di ambil dan di buka periksa, ternyata benda itu bungkus rokok Gudang Garam berisi 5 (lima) paket narkotika diduga jenis sabu seberat (2.0) gram bruto.
Syawal diinterogasi dan mengakui sabu sabu tersebut adalah miliknya yang di beli dari Tanjung Balai untuk dipakainya di rumah keluarga di jalan Nagur. Aku Syawal.
Selanjutnya Syawaluddin Jambak alias Syawal di gelandang ke Kantor Satres Narkoba Pematang Siantar untuk pemeriksaan lanjutp ungkap jaringan dan proses hukum berlaku. (ALDY/KTN)