Untuk itu, kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai sejarah. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah serta menghargai para pahlawannya,” terang Wesly.
Masih kata Wesly, walaupun diasingkan ke Bengkalis, Raja Sang Naualuh Damanik tetap mengirim kabar kepada rakyat di Kerajaan Siantar, agar tetap membangun semangat juang Habonaron Do Bona, yaitu kebenaran sebagai cikal bakal segalanya.
Raja Sang Naualuh Damanik wafat dengan meninggalkan ‘pesan’ yang menjadi motto Kota Pematangsiantar, yaitu Sapangambei Manoktok Hitei, seiring seirama dalam menggapai tujuan.
“Walau beliau sudah berada di alam yang abadi, tapi jasa-jasa beliau masih dikenang hingga sekarang ini,” ujar Wesly.
Wesly berharap kepada semua yang hadir, para keluarga, keturunan, dan ahli waris Raja Sang Naualuh Damanik dapat menjaga, memelihara, melestarikan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan Sang Raja.
Tak lupa, Wesly mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis atas sambutan dan layanan kepada Pemko Pematangsiantar untuk berziarah ke makam tokoh, pendiri, dan Raja Siantar, sebagai rangkaian memeringati Hari Jadi ke-154 Tahun Kota Pematangsiantar.
“Semoga silaturahmi dan ziarah ini mendatangkan keberkahan untuk kita semua,” harap Wesly.
Sementara itu, Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso mengucapkan selamat datang kepada rombongan Pemko Pematangsiantar ke Kabupaten Bengkalis atau dikenal sebagai Negeri Junjungan.
“Mudah-mudahan momentum ini, selain untuk memperkuat hubungan silaturahmi di antara kita, hendaknya dapat menjadi media dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi yang saling mengisi antara satu dengan yang lainnya, guna menyamakan persepsi serta langkah dalam membangun daerah dan mensejahterakan masyarakat,” tuturnya.