SIANTAR – Kliktodaynews.com|| Bahasa Batak adalah salah satu bahasa daerah yang berasal dari wilayah Sumatera Utara, yang berasal dari suku Batak. Bahasa Batak Toba adalah satu diantara bahasa daerah yang digunakan sebagai penghubung antar masyarakat di kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat Batak Toba. Bahasa Batak Toba akan sangat terlihat dalam acara adatataupun tradisi dalam budaya Batak. Penggunaan bahasa Batak berada diwilayah Propinsi Sumatera Utara, disekitar pengunungan bukit barisan atau sekitar perairan Danau Toba. Namun, seiring perkembangan zaman penggunaan bahasa Batak semakin meluas sampai diluar daerah Sumatera Utara. Biasanya, penggunaan bahasa Batak diluar Sumatera Utara, digunakan sebagai identitas diri masyarakat Batak yang berpergian keluar daerah.
Suku Batak Toba berada di Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupatern Toba Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Samosir. Bahasa Batak Toba sebagai bahasa daerah akan selalu dipelihara oleh masyarakat Batak. Hal ini dibuktikan lewat penggunaan Bahasa Batak Toba yang masih dipakai oleh masyarakat Batak toba sebagai alat komunikasi sehari-hari di daerah maupun di luar daerah Sumatera Utara. Namun, masyarakat Batak Toba juga masih mengerti bahasa Indonesia dan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
Dalam perkembangannya bahasa Batak Toba sudah memulai memudar atau mengalami kemunduran terlebih kepada generasi muda saat ini baik yang berada di daerah atau yang berada di luar daerah Sumatera Utara. Hal ini dapat berakibat buruk bagi perkembangan bahasa Batak Toba.
Saat ini, pengajaran bahasa Batak toba tidak terlalu maksimal dan perkembangan zaman saat ini, terkhususnya dalam perkembangan bahasa yang semakin meningkat sesuai dengan kebutuhan, seperti bahasa Inggris, Mandari, Jerman dan lain sebagainya. Hal ini adalah salah satu hal yang menyebabkan pudarnya bahasa Batak.
Generasi muda Batak saat ini lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan dengan menggunakan bahasa Batak. Hal ini juga dapat disebabkan oleh kurangnya perhatian dari orang tua Batak, yang dalam bahasa sehari-harinya menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Sehingga generasi muda saat ini, kurang memahami bahasa Batak dan memilih berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Dan adanya rasa malu generasi muda tidak terlalu mau menggunakan bahasa Batak sebagai alat komunikasi.
Maka demi lestarinya bahasa Batak, diperlukan pembelajaran bahasa Batak dan pengajaran melalui orang tua melalui rutin berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Batak dan perlunya memupuk rasa percaya diri dalam diri orang Batak agar tidak malu menggunakan bahasa Batak sebagai alat komunikasi sehari-hari. Agar bahasa Batak tetap lestari dan tidak ketinggalan dalam perkembangan dunia saat ini. (**/KTN)