Pematangsiantar – Kliktodaynews.com Perumda Tirtauli Kota Siantar akan menerapkan pemakaian minimal (beban tetap). Penerapan ini dilakukan agar pelanggan memakai air Perumda Tirta Uli minimal sebanyak kebutuhan Pokok dengan tujuan pelanggan lebih sehat.
Seperti diketahui kebutuhan pokok air minum adalah 10 Meter kubik setiap kepala keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari atau sebesar satuan volume lainnya digunakan untuk minum, makan, cuci makanan dan mandi.
Direktur Utama Perumda Tirtauli Kota Pematangsiantar, Ir Zulkifli Lubis mengatakan pemanfaatan pendapatan beban tetap diperuntukkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan seperti perbaiki pipa bocor, rehabilitas pipa distribusi (perbaikan tekanan air), penurunan Min Reveniu Water (NRW), pembuatan distric management area (SMA) pilot project, penggantian meter pelanggan, pemerataan tekanan.
“Beban tetap bukanlah hal baru dan sudah pernah diterapkan 2013,” ucap Zulkifli Lubis dihadapan wartawan saat acara sosialisasi yang berlangsung di Simalungun Room Siantar Hotel Kota Siantar, Rabu (3/2/2021).
Zulkifli menambahkan sesuai Permendagri No 71 tahun 2016 tepatnya dalam Pasal 20 ayat 2 dinyatakan, pendapatan air meliputi tarif air, beban tetap, pemeliharaan air dan pendapatan air lainnya selain perpipaan.
“Jadi berdasarkan Permendagri tersebut tepatnya dalam Pasal 21 ayat 1 dinyatakan BUMD air minum mengenakan beban tetap bulanan kepada setiap sambungan pelanggan apabila pemakaian air kurang dari volume pemakaian air minimum,”tambahnya.
Jika disetujui Beban tetap akan dilaksanakan mulai bulan Maret 2021 tagihan bulan April 2021 sedangkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan kelompok tarif S1,S2,Sk dan RT I dan RT2 akan ditunda pelaksanaannya sampai 6 bulan kemudian.
Zulkifli mengakui bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi di 8 kecamatan dan berharap kerjasama dengan insan pers agar sosialisasi dapat berjalan lancar.
“Dengan penerapan beban tetap ini kita akan meningkatkan pelayanan ke masyarakat, dan mampu mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi akibat pertambahan penduduk,permintaan peningkatan, kualitas, kuantitas, kontinuitas tetapi dengan harga yang terjangkau,” tutupnya (RED/KTN)