Pengertian Agama dan Bahasa

Bagikan :

SIANTAR – Kliktodaynews.com|| Menurut Eisler agama adalah usaha manusia secara konkrit untuk keluar dari yang fana (kehidupan masa kini yang terbatas dan penuh pergumulan/penderitaan) untuk masuk ke dalam dunia yang baka (kehidupan tidak terbatas dan tanpa akhir)

Menurut Johanes Calvin, agama adalah kepercayaan yang dipersatukan dan disertai rasa takut sungguh-sungguh kepada Tuhan. Rasa takut yang dimaksud berbeda dari rasa takut terhadap setan atau binatang buas, tetapi lebih menekankan makna hormat, hikmat, dan syukur kepadaNya.

Menurut Mensching, agama adalah pertemuan dan pegalaman manusia degan eksistensi kenyataan yang lebih suci dan lebih tinggi dari manusia. Pertemuan itu terwujud dalam perbuatan dan pemberitahuan tentangNya

Menurut John Ackerman, agama adalah sumber gambaran-gambaran tentang dunia ini yang seharusnya gambaran-gambaran itu dapat ditafsir kembali mengevaluasi pola-pola sosial yang baru dan tidak terduga

Guru Nanak dilahirkan di Talwandi Rai Bhoe, sebuah desa kecil di tepi sungai Ravi, sebelah Barat Lahore, ibukota wilayah Punjab, pada tanggal 15 April 1469. Desa itu sekarang dikenal dengan nama Nankana Saheb yang artinya “desa tempat kelahiran Nanak”. Guru Nanak lahir dari kasta Ksatria. Ayahnya, Mehta Kalu, adalah seorang akuntan desa (patwari) sedangkan ibunya, Tripta adalah seorang pengikut Hindu yang taat. Mereka adalah keturunan suku Khattri yang termasuk bangsa Arya. Oleh sebab itu agama Sikh dikategorikan sebagai agama yang lahir atau berasal dari bangsa Arya seperti halnya Hindu, Jain clan Zoroaster (ibid: 183).

Guru Nanak menjalani kehidupannya seperti halnya dengan masyarakat lain. Pada usia tujuh tahun ia belajar pengetahuan dasar berhitung dan membaca. Guru Nanak termasuk orang yang cerdas sehingga dalam waktu singkat ia dapat menguasai dua pengetahuan tersebut. Ia kemudian belajar pada seorang maulavi untuk belajar bahasa Parsi clan Arab. Ia juga tercatat sebagai murid seorang guru sufi, Sayid Hasan untuk belajar Al Qur’an dan sastra Arab. Hal yang mungkin sangat menonjol dalam dirinya adalah kesukaannya pada kehidupan mediatatif, kontemplatif.

Kejadian mistiknya dimulai saat tepat menjelang fajar akan menyingsing, ketika Nanak merendam diri di sebuah sungai, tiba-tiba ia lenyap ke dalam air selama tiga hari tidakmuncul-muncul. Ketika ia pulang ke rumah, ternyata ia sama sekali sudah berubah. Ia kedengaran berulang kali meneriakkan kata-kata “Tidak ada Hindu, tidak ada Islam”. Setelah kejadian itu, nanak menjalani kehidupan zuhud, banyak bermeditasi, banyak pergi menyendiri ke hutan clan mendekatkan diri pada Tuhan clan menjauhkan diri dari godaan dunia (Ahmed, 1994: 90-91).

Nanak melakukan dakwah ajarannya denganmengadakan perjalanan keliling yang.dikenal dengan udasis. la tidak mendirikan semacam kuil atau tempat tinggal untuk mengajarkan ajarannya. la hanya mendorong agar manusia mengisi hatinya dengan perasaan cintaTuhan, berusaha menjadi orang yang baik, hormat menghormati antar sesama. Guru Nanak telah mengadakan perjalanan dakwah kelilingnya mulai dariTimurIndia diAsam, Di Selatan ke Tamil dan Ceylon, diU tara sampai ke LadakhclanTibet hingga akhirnya ia menetap di Kartarpur hingga menemui ajalnya 22 September 1539 (ibid, 91).

  1. McLeod dalam salah satu tulisannya tentangSikhisme memberikan komentar bahwasannya ajaran-ajaran yang diberikan oleh Guru Nanak adalah merupakan sebuah eklektik dari ajaran-ajaran Islam pada satu sisi dan Hindu pada sisi yang lain (McLeod, 1998: 443).Karena coraknya yang eklektik inilah tidak jarang para komentator Hindu menganggap bahwa agama Sikh merupakan gerakan reformasi dialam agama Hindu karena ajaran-ajarannya yang anti kepada kasta namun juga tetap mempertahankan aspek-aspek dalam agama Hindu seperti vaisnava bhakti, gagasan yang berkenaan dengan Nath yogis (Coward, 1989: 129). Demikian juga dengan komentator muslim, mereka mengklaim bahwa agama Sikh sebagai bagian dari Islam terutama didasarkan pada doktrin keesaan Tuhan dan kedekatannya dengan sufisme (McLeod, Op.Cit: 442).

(Muhammad In’am Esha. 2006)

 

Sikhisme adalah agama yang percaya akan satu Tuhan yang pantheistik. Pendirinya adalah Guru Nanak (1469-1539). Ia dilahirkan sebagai Nanak Dev di Nankana Sahib, sekitar 40 kilometer dari Lahore. Menurut legenda, Guru Nanak yang dilahirkan di keluarga Hindu, mendapat wahyu setelah mandi pagi di tahun 1499. Pria yang saat itu berusia 30 tahun, lalu menyerahkan semua harta yang dimilikinya. Kemudian ia melakukan perjalanan keliling negeri sebagai pengkhotbah Sikhisme, untuk menyebarkan kepercayaaannya akan satu Tuhan. Guru Nanak tidak mengakui perbedaan kasta dan dengan demikian menjadinya agamanya menarik bagi anggota kasta rendah.

Bahasa merupakan alat komunikasi khas manusia sehingga manusia disebut specific species. Bahasa dapat merepresentasikan keagamaan seseorang, kelompok, atau masyarakat. Suatu bahasa dianggap bermartabat tinggi bila digunakan dalam ranah keagamaan. Bahasa gaul sebenarnya bisa di berlakukan tergantung situasi dan tempat yang benar. Contohnya dalam kalangan anak muda bukan kalangan orangtua. (**/KTN)

Bagikan :