Operasional Fakultas Lumpuh, Yayasan USI Disorot Karena Prioritaskan Badan Usaha

Bagikan :

PEMATANGSIANTAR – Suasana panas muncul di internal Universitas Simalungun (USI) setelah pihak Rektorat dan para Dekan menyuarakan kekecewaan atas belum dicairkannya dana operasional fakultas. Kondisi ini disebut-sebut telah menghambat sejumlah kegiatan akademik.

Salah satu dekan menegaskan keberatannya. “Kami bekerja untuk meningkatkan mutu pendidikan, tapi bagaimana bisa berjalan jika dana operasional tidak dicairkan? Banyak kegiatan terpaksa tertunda,” ujarnya dengan nada kesal.

Ketiadaan dana operasional membuat aktivitas fakultas terganggu, mulai dari pelaksanaan program kerja, kegiatan mahasiswa, hingga kebutuhan administrasi. Padahal, dana tersebut semestinya disalurkan tepat waktu untuk mendukung kelancaran manajemen kampus.

Hingga kini, penyebab keterlambatan pencairan masih belum jelas. Pihak Yayasan USI juga belum memberikan penjelasan resmi mengenai alasan tertahannya dana operasional tersebut.

Sejumlah dekan mendesak pimpinan universitas segera mengambil langkah tegas. “Jangan sampai masalah ini berlarut-larut. Kami minta transparansi dan kepastian kapan dana cair,” kata salah seorang dekan lainnya.

Tidak hanya dana operasional, kondisi fasilitas kendaraan dinas di USI juga memprihatinkan. Informasi yang dihimpun, Jumat (26/9/2025), menyebutkan sejumlah mobil dinas lebih banyak terparkir karena rusak dan tidak ada biaya perawatan. Bahkan, Rektor USI tidak bisa menggunakan mobil dinas resmi karena rusak, sehingga terpaksa memakai kendaraan pribadi untuk operasional.

Seorang staf internal kampus mengungkapkan, tidak adanya alokasi anggaran perawatan kendaraan menjadi penyebab utama kerusakan.

Bagikan :