Menjelang Nataru, Ini yang Akan Dilakukan Pemko Siantar

Bagikan :

Dalam kesempatan tersebut, Matheos mengatakan TPID harus melakukan beberapa hal untuk menekan laju inflasi. Di antaranya, mengumpulkan data dan informasi harga dan kebutuhan pokok, koordinasi dengan TPID Sumatera Utara (Sumut) dan TPID pusat, menjalin kerjasama dengan daerah lain penghasil komoditi, operasi pasar murah, langsung turun ke petani dan intervensi pasar dengan menjual sendiri, intervensi bantuan paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan seperti ke keluarga yang anaknya mengalami stunting, sidak pasar jangan sampai ada penimbunan barang, imbauan mengurangi pembelian rokok, percepatan penyerapan APBD, imbauan mencegah judi online dan pinjaman online, dan lainnya.

Sebelumnya, Kepala KPw BI Pematangsiantar Muqorobin dalam sambutannya menerangkan, sesuai rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematangsiantar, inflasi Kota Pematangsiantar pada Oktober 2024 tercatat 0,39% (mtm). Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan capaian inflasi Sumut sebesar 0,13% (mtm) dan nasional sebesar 0,08% (mtm).

Mendekati akhir tahun, lanjut Muqorobin, kondisi inflasi di Kota Pematangsiantar tentu perlu menjadi perhatian bersama.

“Hingga Oktober 2024, inflasi tahun berjalan Kota Pematangsiantar 1,97% (ytd) dan merupakan tertinggi kedua se-Sumatera. Meskipun masih dalam target inflasi tahun 2024 sebesar 2,5% ± 1%, namun dengan capaian ytd yang mencapai 2% tersebut perlu mulai menyalakan sinyal peringatan dalam pengendalian harga di Kota Pematangsiantar.,” jelasnya

Untuk tetap berada pada target tersebut, kumulatif inflasi bulanan Kota Pematangsiantar November dan Desember 2024 harus dapat dijaga bersama di bawah 1,5%.

Bagikan :