Tak gentar pada bayang ancaman. Mereka menulis bukan karena ingin dikenal, tapi karena tak sanggup diam di hadapan kebohongan. Mereka bekerja dengan kepala dingin, hati hangat, dan jiwa yang menyala oleh cinta pada profesi.
Mereka adalah para penjaga marwah jurnalisme yang tak hanya tunduk pada hukum tertulis, tetapi terlebih pada hukum nurani. Yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan di atas segala tafsir legalistik yang kering empati. Sebab di balik setiap berita ada kehidupan, ada luka yang tak boleh dipermainkan, dan ada harapan yang tak boleh dipadamkan.
Di tengah arus kebohongan yang membanjiri ruang-ruang informasi, biarlah jurnalisme yang bermartabat tetap berdiri. Sebab rakyat membutuhkan cahaya yang jujur. Sebab kebenaran memerlukan saksi yang setia. Dan sebab sejarah tak pernah alpa mencatat siapa yang berkhianat pada nurani, dan siapa yang tetap tegak dalam barisan keadilan dengan menjunjung kemanusiaan sebagai hukum tertinggi di atas segalanya. (*)
Oleh
Dhev Fretes Bakkara
(Fotografer/Jurnalis)