SIANTAR – Kliktodaynews.com|| Stadion Sang Naualuh yang berada di Kelurahan Suka Dame Kecamatan Siantar Utara kini sangat tidak terawat dan memprihatinkan karena semua bagian bangunannya rusak. Tembok di sekeliling stadion hampir mengalami kerusakan. Gerbang utama dan tribun penonton juga dibiarkan rusak serta ditumbuhi rumput liar. Rumput lapangan dan trek lintasan, jangan tanyakan lagi. Nasibnya pun sangat memprihatinkan.
Pantauan awak media, Selasa (28/6/2022) ,saat ini stadion Sangnaualuh ibarat bangunan terlantar yang tidak memiliki arti dan makna sama sekali. Jangankan untuk mencetak prestasi pesepakbola handal, hanya untuk berlama-lama di tempat tersebut orang akan risih.
Salah seorang warga sekitar Arthur (33) mengaku, sangat menyayangkan kondisi stadion Sangnaualuh yang tidak terawat. Kondisinya bahkan dibilang sangat memprihatinkan karena tembok bangunan rusak bahkan ada yang roboh, tribun penonton dan atapnya satu persatu hilang dicuri orang tidak bertanggungjawab.
“Kita kihat banyak fasilitas yang sengaja dirusak tangan-tangan jahil. Belum lagi semak belukar dikawasan stadion sudah seperti hutan,” ungkapnya.
Ia berharap kepada Pemerintah kota Pematangsiantar, agar dapat menghidupkan kembali Stadion Sangnawaluh yang kini mati suri. Karena menurutnya Stadion Sangnawaluh merupakan salah satu aset yang sangat berharga.
“Kita tau pembangunannya menghabiskan anggaran yang fantastis, uang rakyat disia-siakan dan terbuang begitu saja. Kondisinya sangat memprihatinkan. Berharap pemko Siantar segera mengambil sikap,” harapnya.
Pengamat pemerintahan kota Pematangsiantar, Rocky Marbun memberi tanggapan terkait kondisi stadion Sang Naualuh yang memprihatinkan.
Rocky dengan tegas meminta Pemerintah kota harus mengevaluasi kembali pembangunan stadion Sang Naualuh karena dianggap melakukan pemborosan anggaran.
“Tanpa perencanaan yang matang, pembangunan Stadion Sang Naualuh telah melakukan pemborosan kas daerah kota Pematangsiantar,” sebut Rocky.
Rocky juga meminta kepada DPRD kota Pematangsiantar untuk lebih teliti dalam membuat anggaran agar tidak terbengkalai seperti sekarang ini.
Terpisah, Leonardo Sihotang menyayangkan minimnya perhatian pemerintah kota Pematangsiantar.
“Sudah susah payah membangun dan menghabiskan anggaran sampai milliaran rupiah, namun kondisi stadion Sang Naualuh sangat memprihatinkan,” keluhnya kepada kliktodaynews.com, Selasa (28/6/2022).
Sangat disayangkan, untuk anak muda di Siantar saat ini sangat kesulitan menyalurkan hobby berolah raga. Seperti kita ketahui dulunya ditempat itu bukan hanya tempat bermain bola, tapi ada juga olah raga lainnya.
“Kabar yang kuterima pun di lokasi itu jadi tempat sarang narkoba,” imbuhnya
Sementara itu, Plt Kadis kota Pematangsiantar, Dedy Tunasto saat dihubungi melalui saluran telepon belum berhasil dimintai tanggapannya dan pesan yang dilayangkan awak media melalui pesan whatsapp belum juga berbalas.
Dikutip dari berbagai sumber, mulai dari tahun 2017 sebanyak Rp 22 miliar telah terkucur untuk pembangunan Stadion pertama yang direncanakan bertaraf nasional.
Pembangunan stadion Sang Naualuh dalam situs web LPSE mulai dikerjakan tahun 2017 dengan anggaran Rp 10 miliar.
Pada tahun 2018 sebanyak Rp 6 miliar. Lalu, berlanjut tahun 2019 dengan anggaran Rp 4 miliar. Pembangunan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD Kota Pematangsiantar.
Pengerjaan Stadion Anggaran yang telah menghabiskan Rp 22 miliar juga dikabakarkan menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (JOS/KTN)
Editor : wakeup