Kepala BPJS Kesehatan Pematangsiantar Sulit Ditemui Soal Mark Up Claim Dana BPJS Rumah Sakit

Bagikan :

SIANTAR – Kliktodaynews.com|| Kepala BPJS Kesehatan kota Pematangsiantar, dr Kiki Christmar Marbun AAK sulit ditemui dan sepertinya alergi terhadap wartawan. Pasalnya sudah ke-tiga kalinya awak media mencoba untuk bertemu, namun hasilnya tetap nihil.

Pesan yang dikirimkan melalui pesan whatsapp pun tak kunjung juga mendapat balasan.

Kedatangan tim media ke  BPJS Kesehatan Pematangsiantar, jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa (2/4/2024) terkait dugaan kasus mark up klaim dana BPJS yang diduga dilakukan salah satu rumah sakit di Kota Pematangsiantar.

Satpam BPJS Kesehatan Pematangsiantar, Nainggolan saat ditemui beberapa wartawan menyampaikan bahwa pimpinannya (kepala BPJS) sedang melakukan zoom meeting dan belum bisa menerima tamu.

“Beliau lagi zoom meeting dan sudah mempunyai jadwal hari ini, nanti akan saya sampaikan kedatangan rekan-rekan ke beliau,” ucap Nainggolan.

Satpam pun menyarankan agar menghubungi humas yang bernama Ilham.

“Hubungi aja pak Ilham, kenal kan Pak,” sebut Nainggolan

Seperti pada pemberitaan sebelumnya terkait dugaan manipulasi data pasien untuk mark up klaim dana BPJS yang dilakukan RS Efarina Etaham Kota Pematangsiantar, BPJS Cabang Kota Pematangsiantar melalui Humasnya Ilham pada Senin, 19 Februari 2024 lalu mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah BPJS Propinsi Sumatera Utara. Disebut Ilham, saat ini sedang dilakukan penyelidikan terkait dugaan mark up tersebut.

Dikonfirmasi terkait perkembangan penyelidikan yang dilakukan BPJS, saat dijumpai di ruang kerjanya, Jumat (8/3/2024) Ilham mengatakan media agar bersabar dulu. Menurutnya penyelidikan terkait kasus tersebut butuh waktu.

“Ini kan butuh waktu, karena harus melewati tahapan-tahapan tertentu dan butuh pembuktian-pembuktian,” ujar Ilham.

Selain menyarankan untuk bersabar, Ilham juga mengatakan bantuan data atau bukti yang bisa membantu dalam mengungkap permasalahan seperti yang diberitakan.

“Kalau ada data dan bukti-bukti bisa juga dibantu, tapi untuk saat ini sebaiknya jangan dulu diributkan. Kita tunggu saja hasil penyelidikannya,” pinta Ilham.

Lambatnya penyelidikan yang dilakukan BPJS atas kasus yang melibatkan Ketua IDI Siantar-Simalungun dr. Reinhard Sihombing ini, mengundang banyak tanya hingga dugaan keterlibatan BPJS Kota Pematangsiantar dalam permufakatan jahat dengan RS Efarina. (Tim/Red)

Bagikan :