PEMATANGSIANTAR – Kliktodaynews.com|| Puluhan mahasiswa yang tergabung di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Siantar-Simalungun aksi turun kejalan mendesak Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Pematangsiantar agar dievaluasi.
Aksi yang berlangsung Jumat (20/08/2021) sekira pukul 09.00 wib, digelar sebagai bentuk akumulasi kekecewaan dan kegelisahan atas kinerja Satgas dalam penanganan covid-19 yang dikomandoi Walikota Pematangsiantar.
GMKI dalam pernyataan sikapnya mengatakan naiknya PPKM Level 4 tidak terlepas dari kinerja Satgas yang minim inovasi, sarat masalah serta tidak optimal.
Dalam orasinya, Gading salah satu orator menyampaikan beberapa permasalahan yang disoroti diantaranya distribusi bansos yang tidak tepat sasaran dan justru tidak menyentuh orang-orang yang membutuhkan.
Selain itu persoalan akses vaksin yang sangat sulit, prosedur Vaksinasi yang terpusat dan pakai kupon sangat tidak efektif dan rawan permainan, karena akan menjangkau orang-orang terdekat dari distributor kupon. Akibatnya masyarakat dioper-oper dalam mencari vaksin.
Pantauan awak media terlihat di depan pintu masuk kantor Walikota ditempel secarik kertas di tiang bangunan. Gading menyerukan “Dicari Bapak Hefriansyah ketua Satgas covid-19 Siantar oleh GMKI, semangat, semangat,’teriaknya.
‘Gedung ini kosong dan berhantu,”sambungnya kembali.
Perlu diketahui GMKI Siantar-Simalungun dalam aksinya menyampaikan tuntutan, pertama, kembali kan Vaksin. Lewat Dinas kesehatan lewat puskesmas-puskesmas dengan prosedur sederhana dan transparan.
Kedua, hentikan distribusi bansos dan vaksin yang berkerumun, serta harus ditangani ahlinya. Ketiga, perketat razia penegakan disiplin dengan memastikan fasilitas 5 M di tempat hiburan, cafe, mall dan pasar.
Keempat, evaluasi penyekatan ruas-ruas jalan karena tidak efektif dan konsisten, khususnya ke pusat pasar dan perkantoran. Kelima. Para pekerja harian, jukir, kurir dan sopir, pedagang keliling dll terdampak terdampak PPKM Level 4 harus dicover bantuan sosial, keenam segerakan isolasi terpusat dan layanan 24 Jam bagi pasien isolasi.
Ketujuh, walikota selaku ketua satgas harus bertanggung jawab muncul ke publik menjelaskan sebab akibat naiknya Siantar ke PPKM Level 4. Kedelapan, segerakan tunjangan bagi tenaga kesehatan sebagai pejuang kemanusiaan.
Aksi GMKI Siantar-Simalungun diawali di Pasar Horas dan Kantor DPRD Siantar dan berakhir di Balai Kota Pematangsiantar.
Saat aksi di DPRD, massa GMKI diterima Komisi I diantaranya, Andika Prayogi Sinaga, Baren Alijoyo Purba, SH, Ilhamsyah Sinaga dan Tongam Pangaribuan. (ds/ags)