Kerja sama lintas sektor menjadi kunci sukses, terlebih di tengah tantangan pembangunan yang semakin kompleks,” terang Gabriel.
Menuju Realisasi Hunian Layak dan Terjangkau
REI sebagai organisasi pengembang properti katanya telah lama menjadi mitra pemerintah dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat.
Dengan pelantikan 7 komisariat baru, REI Sumut semakin siap untuk mendekatkan program-programnya ke masyarakat di tingkat lokal.
“Tantangan seperti backlog perumahan, tata ruang yang belum optimal, hingga persoalan legalitas tanah, menjadi fokus yang harus segera ditangani. Oleh karena itu, kehadiran REI di daerah-daerah strategis diharapkan bisa mempercepat solusi dari persoalan-persoalan tersebut,” ungkap Gabriel.
Rangkaian acara pelantikan ini dijadwalkan berlangsung hingga pukul 19.00 WIB.
Selain seremoni pelantikan, kegiatan juga diisi dengan diskusi dan ramah tamah antara pengurus, tokoh daerah, dan para pelaku usaha.
Diskusi informal yang terjadi di sela-sela acara menunjukkan adanya semangat kolaboratif antara pengurus REI dan para pemangku kepentingan.
Mereka menyampaikan gagasan, peluang kerja sama, serta tantangan yang harus diatasi bersama.
Pelantikan ini juga di nilai bukanlah akhir, melainkan awal dari gerak baru REI Sumatera Utara.
Dengan kepengurusan yang lebih solid dan cakupan wilayah yang lebih luas, REI diharapkan mampu menjadi ujung tombak pembangunan properti yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Sebagai penutup, Gabriel menegaskan REI siap menjadi jembatan antara pengembang, masyarakat, dan pemerintah dalam mewujudkan kota-kota yang lebih layak huni di Sumatera Utara.