Pematangsiantar-Kliktodaynews.com Kongres GMNI yang berlangsung di kota Ambon pada Kamis (28/11/2019) dinilai mengandalkan kecurangan dan kekerasan yang baku hantam dan penuh intimidasi serta arogan.
Hal ini dikatakan oleh sekretaris DPC GMNI Pematangsiantar yang dimana pada registrasi peserta banyak mengalami kekeliruan mulai dari berubahnya peserta deligasi, yang tidak panitia tidak dapat mensinkronkan peserta. Serta ada 7 cabang yang tidak bisa masuk ke arena sidang pada sidang pleno ke 4 pemilihan pimpinan sidang pada kongres setelah diulang. Padahal putaran pertama mereka termasuk delegasi, di antara cabang itu adalah DPC GMNI Inhil, DPC GMNI Morotai, DPC GMNI Oku Selatan, DPC GMNI Purwokarta, DPC GMNI Bitung, DPC GMNI Makasar dan DPC GMNI Mamasa.
Di lain sisi Ketua DPC GmnI Pematangsiantar menjelaskan “Ajang kongres ini merupakan ajang pertemuan gagasan-gagasan besar antar kader yang terhimpun dalam DPC dan DPD GMNI se-Indonesia untuk perbaikan GmnI kedepan.
Tidak hanya itu dalam ajang kongres GmnI ini, nantinya kader GmnI akan sama-sama merumuskan pemikiran- pemikirannya dalam sidang- sidang komisi meliputi komisi organisasi, komisi kaderisasi, komisi politik. Jadi dalam hal ini peserta kongres di kristiani center sama sekali mengacukan asas gotong royong. (RED/KTN)