Dikerjakan Asal Jadi, Proyek Ekowisata Harangan Girsang Paradise Disoal

Bagikan :

Diantaranya belum selesainya dikerjakan gapura kedatangan.

Kemudian pada pemasangan paving block pada jalan bertangga menuju puncak, diduga tidak dilakukan pemadatan. Diperparah lagi, pasir uruk yang hanya memiliki ketebalan 1 cm.

Hal lain yang paling mencolok dikatakan Parulian adalah pada pagar pengaman menara pandang yang menggunakan 2 jenis besi berbeda dan dicampur penggunaannya. Sebagian menggunakan baja ringan dengan ukuran C75-75, sebagian lagi menggunakan besi hollow.

Selain itu ditemukan juga masalah dalam penggunaan cat. Dimana, kondisi cat tampak sudah banyak yang terkelupas, diduga cat yang digunakan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan demi mengambil untung yang sebesar-besarnya. Bukan itu saja, ditemukan juga pada tiang kolom menara pandang tidak dilakukan pengecatan.

Anehnya lagi, pada beberapa fisik yang sudah selesai dikerjakan tidak dilakukan penghalusan (Aci) pada permukaan dinding yang sudah diplester.

Menanggapi hal ini, Parulian Panjaitan, Ketua DPD LSM Kerista Sumut meminta kepada pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan mendalam pada proyek ini.

Parulian menyebut, melihat kondisi proyek ini sangat memprihatinkan dan patut diduga banyak sekali penyimpangan yang terjadi pada kegiatan milik Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Parulian pun menyebut dalam waktu dekat akan menyurati Dinas terkait, untuk klarifikasi terhadap kondisi proyek ini, sebelum membawanya ke ranah APH.

“Kepala dinas seperti ini tidak layak dipertahankan Bupati dalam mengelola pemerintahan 5 tahun kedepan.

Bagikan :