Disamping dari mana anggarannya, terus mau dibangun dimana?” ujar Susanti.
Hal senada juga dikatakan Calon Wali Kota Yan Santoso Purba, bahwa lebih baik untuk meningkatkan mutu dari sekolah dan tenaga pengajar yang ada saat ini dalam mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik di Kota Pematangsiantar.
Terkait program Smart City, Susanti menjelaskan telah dilaksanakan dan telah ada WiFi gratis dibeberapa titik di Kota Pematangsiantar dan tersedia cctv yang dapat memantau situasi lalu lintas di beberapa tempat dan terhubung ke Polres Siantar.
Masalah sampah di daerah TPA Tanjung Pinggir yang terkesan pembiaran, Paslon No Urut 3 dengan sebutan SUARA ( Susanti-Ronald) menjelaskan bahwa selama ini Pemko Pematangsiantar agak kesulitan karena lahan TPA statusnya masih kontrak. Untuk menjamin pengelolaan sampah lebih baik, saat ini Pemko telah membeli lahan untuk TPA. Oleh karenanya 2025 pengelolaan sampah dapat dioptimalkan.
Menjawab kekhawatiran investor karena tidak adanya jaminan hukum atas Rencana Tata Ruang dan Wilayah, dijelaskan Susanti, bahwa saat ini Kota Pematangsiantar telah memiliki Perda terkait RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) dan kini sedang dibahas RDTR (Rencana Detail Tata Ruang).
“Kita sudah ada RTRW tahun 2024, kini sedang dibahas RDTR. Jadi tidak ada alasan investor untuk ragu menanamkan modalnya di Siantar,” tambah Susanti.
Menanggapi tata kelola pemerintahan yang baik dan efisien, Susanti mengatakan bahwa Pemko Siantar telah menerapkan SPBE (Sistem Pemwrintahan Berbasis Elektronik) dan saat ini Siantar telah berturut-turut mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK RI.