PEMATANGSIANTAR – Saat blusukan ke Pasar Dwikora Parluasan, Calon Walikota Siantar nomor 2 Mangatas Silalahi SE dan istri secara mendadak diulosi oleh seorang pedagang, Sabtu 19 Oktober 2024.
Ketika itu, tampak seorang ibu mendekati Mangatas. Ulos yang dibawanya, ia bentangkan dan sematkan kepada Mangatas Silalahi dan istri, Dian Anggraini.
Mendadak diulosi, Mangatas pun merasa terharu, dan semakin bersemangat. Apalagi kemudian diketahui, yang mangulosi dirinya adalah “Nantulangnya”.
“Saya paniaran (istri) dari marga Manurung. Dan ulos ini sebagai kebesaran hati kami agar Bapak Mangatas menjadi walikota,” ujar sosok wanita yang berusia sekitar 50 tahun tersebut.
“Kami menaruh harapan, benahilah pasar ini. Lihatlah sangat sepi pengunjung. Penyebabnya adalah banyak lumpur di sepanjang jalan sehingga pembeli enggan masuk. Kemudian akses pintu masuk dipenuhi parkir yang tidak teratur. Jadi tolong perhatikanlah kami para pedagang ini,” harap pedagang lainnya.
Terhadap harapan pedagang tersebut, Mangatas menyampaikan, bahwa dirinya sangat memahami apa yang dirasakan pedagang. Karena dia “Anak Parluasan”, yang hidup berdekatan dengan pedagang Pasar Dwikora.
“Ini adalah kampung saya. Dan kami pernah tinggal di Parluasan ini. Sehingga saya bisa merasakan jelas apa yang dirasakan para pedagang. Kata gusur adalah kata yang paling di takuti pedagang. Dan itu kami alami dulu. Jadi dalam kamus saya, tidak ada kata gusur. Yang ada adalah pembenahan dan penataan,” kata Mangatas.