Dengan tujuan, demi melakukan perubahan positif terhadap Kota Siantar.
“Kami membuka diri kepada anak muda, untuk berdiskusi, bagaiamama memajukan Kota Siantar ini. Apalagi di dunia pendidikan, kami sangat memberikan atensi dan pemberdayaan UMKM,” ujar Mangatas.
Hal yang sama dikatakan Ade Sandrawati Purba. Katanya, perkembangan teknologi saat ini sangat dekat dengan generasi muda.
“Saat ini, generasi muda ditantang untuk mampu kreatif di bidang teknologi. Jangankan anak muda, para orangtua juga memanfaatkan teknologi untuk menambah kebutuhan keluarga. Misal, lewat jualan online,” ucap Ade Sandrawati.
Wanita yang menggeluti dunia pengacara dan usaha ini menegaskan, pada program Mangatas dan dirinya, telah diurai bagaiamana anak-anak muda akan dilatih untuk siap menghadapi dunia kerja.
“Sekarang ini, banyak hal yang bisa dilakukan. Bahkan banyak mahasiswa yang bisa mencari uang dari perkembangan teknologi. Sehingga mereka bisa menguliahkan dirinya sendiri,” sebut Ade Sandrawati.
Kecewa dengan Pemko Siantar
Pada pertemuan itu, Wakil Ketua GPBN Chandra Turnip menyampaikan pengalamannya dalam meningkatkan pendidikan di Kota Siantar.
“Pernah saya buat kegiatan melibatkan ribuan pelajar. Tapi tidak ada perhatian Pemko Siantar. Bahkan minta tanda tangan dan stempel di sertifikat bagi peserta pun juga sangat sulit sekali. Sehingga saya sangat kecewa,” ungkap Chandra Turnip.
Pendiri Siantar English Club ini mengatakan, sejauh ini, ia telah banyak menghadirkan relawan pengajar dari Eropa dan Australia ke sekolah-sekolah di Kota Siantar.