SIANTAR – Kliktodaynews.com|| Setiap orang Kristen memiliki panggilan atau misi dalam hidupnya, dan itu adalah misi penginjilan. Semua hamba Tuhan dipanggil untuk memberitakan Injil Firman Tuhan dikarenakan setiap orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadinya secara otomatis menerima misi penginjilan, karena orang berdosa lainnya juga dapat ditebus melalui karya penebusan Yesus Kristus di jalan salib.
Injil sangat unik bagi agama Kristen karena tidak dimiliki oleh agama lain. Injil adalah kekuatan Tuhan yang mampu menyelamatkan manusia dari kehancuran. Injil unik tidak hanya dalam kekuatannya, tetapi juga dalam keindahan, kemuliaan dan keagungannya. Injil itu indah karena Injil adalah tanda kasih Allah yang terbesar dan terindah bagi seluruh umat manusia. Injil itu agung, karena inti penginjilan adalah bahwa Allah yang agung rela berinkarnasi dan mati di kayu salib untuk menebus umat manusia dari kehancuran.
Di sisi lain, keindahan dan keagungan Injil tidak diimbangi dengan cara yang tepat atau pantas dalam pemberitaannya. Penginjil cenderung lupa bahkan membuang ilmu yang seharusnya menjadi hamba penginjilan. Sangat tepat menggunakan sains untuk penginjilan murni, salah satunya tentang komunikasi. Sayangnya, banyak penginjil masih meremehkan peran komunikasi atau ilmu bahasa dalam penginjilan di lapangan.
Sebenarnya khotbah dan komunikasi adalah dua ilmu yang berbeda, namun keduanya saling melengkapi dan saling membutuhkan dalam prakteknya, karena untuk menyampaikan khotbah yang persuasif, berwibawa, jelas dan menarik, ilmu lain adalah ilmu komunikasi atau bahasa.
Oleh karena itu, dengan mempelajari ilmu komunikasi kita dapat mampu berbahasa dengan baik dan benar sikarenakan sebagai pintu gerbang atau langkah awal untuk memahami berbagai hal yang berkaitan dengan proses komunikasi yang berlangsung dalam proses memberitakan sutu injil Firman Tuhan.