Namun semua pertanyaan panelis dijawab dengan lugas oleh Mangatas Silalahi. Ia tampil santai dan tampak energik. Hingga apresiasi dari panelis pun ditujukan kepada calon Wali Kota Siantar nomor 2 tersebut.
Bahkan, saat closing statement, panelis Dr Henri Sinaga SH secara pribadi mengatakan, dirinya yang semula selalu berjuang untuk bersikap independen (netral), namun setelah bincang publik, ia tidak lagi bisa bersikap netral.
Dr Henri Sinaga pun menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap Mangatas Silalahi, karena berani tampil di arena Bincang Publik DHC BPK 45.
Sedangkan Profesor Doktor Hisarma Saragih secara terang-terangan mengaku tertarik dengan pengalaman dari Mangatas Silalahi.
Rasa tertarik itu semakin bertambah, seiring dengan komitmen Mangatas Silalahi dan Ade Purba yang tidak akan menerima sogok untuk menduduki jabatan di lingkungan Pemko Siantar, bila nantinya terpilih.
Bahkan Hisarma menyatakan, Mangatas merupakan calon yang mantap. Itu ia sampaikan setelah Mangatas menjawab pertanyaan soal budaya dan gedung bersejarah.
Menurut Mangatas, bila ia menjadi Wali Kota Siantar, maka ia akan merawat dan memperbaiki gedung, benda dan lokasi bersejarah di Kota Siantar.
Tentunya, lanjut Mangatas, untuk merawat dan memperbaiki gedung, benda dan lokasi bersejarah, dirinya akan melibatkan pihak yang mumpuni dengan sejarah. Terutama dari kalangan akademisi.
‘Kami tidak akan berani merubah atau memperbaiki, bila belum bertanya dengan Pak Hisarma yang merupakan pakar sejarah.