Padangsidempuan – Kliktodaynews.com|| Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Padangsidimpuan menggelar kegiatan diseminasi audit kasus stunting yang merupakan salah satu tahapan dari pelaksanaan Audit Kasus Stunting di Aula Kantor Bapeda, Senin (26/6).
Dalam acara yang di buka Wakil Walikota Padangsidimpuan Ir. H. Arwin Siregar, MM sekaligus membacakan sambutannya kegiatan diseminasi audit kasus stunting ini sangat positif dilaksanakan untuk penyampaian rekomendasi oleh tim pakar, selanjutnya dapat di tindak lanjut dalam perbaikan, disinergikan pada lini terdepan dengan kerja bersama pihak-pihak terkait.
“Sudah menjadi kewajaran dan keharusan agar semua pihak berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di Kota Padangsidimpuan, demi menciptakan generasi masa depan yang unggul dan berkualitas,” ujarnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Padangsidimpuan Maragongna Harahap, SH Mengatakan stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama dan infeksi berulang. Masalah stunting pada anak ketika pada masa depan akan menghasilkan angkatan kerja yang tidak kompetitif
“Stunting menjadi salah satu yang harus diselesaikan untuk mencapai pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, dinamis, terampil serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek),” katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP2KB Kota Padangsidimpuan Efrida Harahap, S.Sos, tujuan digelarnya diskusi panel dan diseminasi hasil audit kasus stunting untuk melakukan upaya pencegahan kejadian stunting pada kelompok berisiko, baik pada kelompok calon pengantin, calon pasangan usia subur (PUS), kelompok ibu hamil, ibu menyusui dan kelompok baduta yang ada di Kota Padangsidimpuan.
Hadir pada kegiatan tersebut tim teknis audit kasus stunting dari dinas kesehatan, puskesmas,TP PKK Kota. Sedangkan narasumber dari perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, dan narasumber pakar yang terdiri dari dokter spesialis obstetric dan ginekologi, dokter spesialis anak, psikolog dan ahli gizi. Adapun penyampaian materi dilakukan dengan metode pemaparan materi, diskusi panel diakhiri dengan tanya jawab. (ucok/KTN)