France – Kliknewstoday.com|| Paris Saint-Germain mencatat dua rekor yang tidak menyenangkan dalam kekalahan di semifinal Liga Champions hari Selasa (07/05) dari Borussia Dortmund.
Sang juara Prancis memulai laga kandang dengan ketertinggalan tipis setelah Niclas Fullkrug mencetak satu-satunya gol di leg pertama pekan lalu.
Tugas PSG menjadi jauh lebih berat ketika Mats Hummels mencetak gol sundulan dari tendangan sudut di menit ke-50 untuk menggandakan keunggulan agregat Dortmund.
Dilansir dari Sportsmole, Tim asuhan Luis Enrique menciptakan banyak kesempatan untuk mencetak gol, namun mereka tidak dapat menemukan cara untuk melewati Gregor Kobel di bawah mistar gawang Dortmund.
Sayangnya bagi Parisians, tersingkirnya mereka di semifinal diperparah dengan fakta bahwa mereka mencatatkan dua rekor Liga Champions yang tidak menyenangkan.
Setelah melepaskan 30 tembakan di Parc des Princes, PSG mencatatkan jumlah tembakan terbanyak dalam satu pertandingan sistem gugur Liga Champions tanpa mencetak gol sejak dimulainya kompetisi pada 2003-04.
Mereka juga membentur tiang gawang sebanyak empat kali, yang merupakan rekor terbanyak oleh sebuah tim dalam satu laga fase gugur Liga Champions.
Sebagai hasil dari kekalahan pada hari Selasa, PSG kini telah kehilangan enam dari tujuh pertandingan semifinal Liga Champions mereka, dengan satu-satunya kesuksesan mereka terjadi saat melawan RB Leipzig pada 2019-20 ketika mereka menang dalam pertandingan satu leg sebelum kalah dari Bayern Munich di final.
Sementara tim usia muda PSG mengalami kekecewaan, Hummels membuktikan nilai pengalaman dengan penampilannya yang memenangkan pertandingan di ibu kota Prancis.
Hummels menjadi pemain Jerman tertua yang mencetak gol di babak sistem gugur Liga Champions setelah mencetak gol pada usia 35 tahun dan 143 hari.
Bek veteran ini juga menjadi pemain tertua ketiga yang mencetak gol di semifinal Liga Champions, tepat di belakang Edin Dzeko dan Ryan Giggs.
Meskipun mereka masih memiliki dua pertandingan liga yang harus dilakoni, tim asuhan Edin Terzic kini dapat berharap untuk berlaga di final Liga Champions untuk ketiga kalinya dalam sejarah klub.
Klub asal Jerman ini mengalahkan Juventus untuk meraih trofi tersebut pada musim 1996-97, sebelum mereka kalah dari rivalnya, Bayern Munich, pada final musim 2012-13 di Wembley.
Dortmund akan kembali ke stadion terkenal di Inggris itu untuk final bulan depan, di mana mereka akan menghadapi Bayern atau sang juara bertahan, Real Madrid. (Wtg)