MEDAN – Kliktodaynews.com|| Video pertengkaran bandar arisan dengan peserta arisan di Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), viral di media sosial (medsos). Penyebabnya, hak pemenang arisan tidak dibayarkan oleh bandar arisan.
Akibatnya, belasan orang yang menjadi korban melaporkan bandar arisan berinisial SS tersebut ke polisi. Mereka mengaku menderita kerugian Rp 2-30 juta. Total kerugian ratusan juta rupiah.
“Aku rugi Rp 14.100.000. Tiap hari bayar Rp 200 ribu. (Arisannya) 17 hari sekali narek (menarik/menang) Rp 20 juta. Pas giliranku narek, nggak dibayarnya,” kata seorang korban, Arfah, di Mapolres Labuhanbatu, Jumat (24/9/2021).
Arfah mengatakan dia seharusnya mendapat arisan pada Juni lalu. Namun hingga kini tak juga dibayarkan SS, meski telah berulang kali menagihnya.
Arfah menyebut SS tak segan-segan menghardik peserta arisan yang datang menagih ke rumahnya. Dia mengatakan sikap garang yang ditunjukkan SS ternyata juga didukung oleh anggota keluarga lainnya.
“Samanya semua satu keluarga mendukung itu. Masak awak minta, ‘mintalah sama Tuhan’, katanya. Itulah makanya ribut itu,” sebut Arfah.
Hal senada disampaikan Hari (30), korban SS lainnya. Dia mengaku diusir SS saat datang menagih ke rumahnya.
Hari mengatakan arisan ini sebenarnya diikuti oleh istrinya, sehingga laporan ke polisi juga dibuat atas nama istrinya.
Hari menyebut mereka mengalami kerugian Rp 30 juta. Menurutnya, uang tersebut rencananya akan dipakai untuk biaya persalinan istrinya yang saat ini sedang hamil besar.
Hari mengatakan dia dan istrinya ada dalam rekaman video yang viral tersebut. Bahkan istrinya yang hamil sempat ditolak dan disumpahi oleh SS.
“Di video ada itu rekamannya, dibilangnya, ‘Payah kau, beranak nanti’ katanya sama istriku,” kata Hari.
“Terus bapaknya, mamaknya, sama adiknya dua laki-laki, terus suaminya kompak semua merasa nggak bersalah. Tengoklah mereka yang marah-marah,” sambungnya.
Korban mengaku sudah dimintai keterangan oleh polisi. Terduga pelaku SS juga dikabarkan diperiksa polisi.
Respons Polisi
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Parikhesit membenarkan polisi telah menerima laporan dugaan penggelapan dana arisan tersebut. Polisi masih menyelidiki kasus ini
“Udah diproses,” kata Parikesit saat dimintai konfirmasi melalui telepon.
Sumber : detik.com