PEMABERDIKARI Universitas Jambi Menyelenggarakan Nobar dan Diskusi Film “KINIPAN”.

Bagikan :

JAMBI – Kliktodaynews.com Acara ini dibuka oleh kepala bidang Kajian Strategi dan Aksi, Jeriko Ebenezer Saragih, dilanjutkan dengan kata sambutan dari Badan Pengarah Organisasi Daniel Tua Purba lalu Ketua Umum Pemaberdikari Deni Saputra, Presidium I Pemaberdikari Wiranta Sahala Sirait, Kepala Bidang Kaderisasi Pemaberdikari Nadeardo Manik, dan Kepala Bidang Karakter dan Talenta Pemaberdikari Obi Silalahi, serta dihadiri oleh anggota Pemaberdikari dan mahasiswa di sekitar lokasi kegiatan ini.

Menurut Deni saputra selaku Ketua Umum, Pemaberdikari memilih Film Kinipan yang merupakan film dokumenter ini, karena pada sinopsis film tersebut Kinipan merupakan film dokumenter yang membahas tentang Pandemi, Omnibus Law, dan Lumbung Pangan serta mengharapkan seluruh elemen terutama mahasiswa lebih peka terhadap isu yang sedang terjadi terutama tentang lingkungan dan lumbung pangan, sejatinya mahasiswa sebagai agent of change akan mempelopori gerakan perubahan bangsa Indonesia 10 tahun kedepan.

Ditegaskan oleh Jeriko, Isu yang diangkat dalam film kinipan merupakan polemik hangat saat ini, dan banyak didiskusikan oleh para mahasiswa bahkan tidak sedikit kajian ditemukan di dalamnya. Pertama, pandemi telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat dunia mulai dari budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, politik, dan lainnya. Kedua, Omnibus law, kita semua tahu bahwa dalam isi dari Omnibus law ini menimbulkan pro dan kontra baik dikalangan masyarakat. Ketiga, lumbung Pangan, sama halnya dengan Omnibus law, Kebijakan pemerintah tentang lumbung pangan ini juga menimbulkan banyak pro dan kontra di kalangan masyarakat. Dari ketiga isu yang diangkat dalam film kinipan tersebut ketiganya memiliki dampak baik secara langsung maupun tidak langsung kepada mahasiswa.

Di lokasi yang berbeda, Kevin Lumban Gaol selaku Dewan Kehormatan PEMABERDIKARI mengharapkan dengan adanya kegiatan nibar dan diskusi Film Kinipan ini dapat menjadi pintu yang baik untuk mahasiswa menjadi lebih peka terhadap isu yang terjadi di Indonesia. Kegiatan ini juga tentunya diharapkan mampu memberikan manfaat baik sebagai penunjang mahasiswa dalam melindungi dan melestarikan lingkungan hidup.

Kami mengkritik keras beberapa kebijakan pemerintah yang kurang menguntungkan masyarakat. Saran yang kami tawarkan kepada pemerintah sebagai pembuat kebijakan, pemerintah memposisikan diri sebagai pembuat kebijakan dan masyarakat yang merasakan dampak kebijakan tersebut. Tutup Kevin. (VIN/KTN)

Bagikan :