Pak Camat Tewas Tergantung, Tinggalkan Surat untuk Kapolres

Suasana di rumah duka Camat Kota Waingapu, Dionisius Randjamuda di Mauliru, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa 20 Juli 2021. (Poskupang.com)
Bagikan :

SUMBA TIMUR – Kliktodaynews.com|| Dionisius Randjamuda ditemukan tergantung di kamar rumah orangtuanya di Kampung Haumara, RT 1/RW 1, Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Selasa 20 Juli 2021.

Kuat dugaan, lelaki yang bekerja sebagai Camat Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini sengaja bunuh diri.

Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono mengatakan, insiden bunuh diri terjadi sekira pukul 11.20 Wita.

1. Pamit akan Tidur

“Selanjutnya korban menyuruh kedua saksi pergi bermain di bengkel yang tidak jauh dari rumah panggung tempat korban gantung diri.

Kemudian datang bapak kecil bernama Kornelis dari kebun dengan tujuan ke rumah panggung tetapi saksi Lukas memberitahukan kepada saudara Kornelis, bahwa kalau buka pintu pelan-pelan karena bapak (korban) ada tidur,” ujar Handrio kepada POS-KUPANG.COM.

2. Tergantung di dekat dinding kamar

Ia menjelaskan, setelah saksi Kornelis membuka pintu dan masuk ke dalam rumah, dirinya tidak melihat korban di tempat tidur.

Kornelis hanya melihat sandal milik korban dan tikar yang tersimpan di ruangan tengah rumah panggung itu.

Ia mengatakan, saat itu, saksi Kornelis memberitahukan kepada saksi Lukas untuk bersama mencari korban saat itu.

Saat kedua saksi masuk di dalam kamar milik saksi Lukas, keduanya mendapati korban yang sedang tergantung dekat dengan dinding kamar dalam posisi lidah menjulur keluar dan wajah korban sudah terlihat berwarna hitam.

Saat kedua saksi masuk di dalam kamar milik saksi Lukas, keduanya mendapati korban yang sedang tergantung dekat dengan dinding kamar dalam posisi lidah menjulur keluar dan wajah korban sudah terlihat berwarna hitam.

“Saat itu korban menggunakan kemeja batik warna biru dipadukan celana kain warna bhitam dan ketika ditemukan pada leher korban terdapat seutas tali nilon berwarna orange.

Melihat kejadian tersebut kedua saksi berteriak sambil menangis,” sebutnya.

Kasus Covid-19 Meningkat, Pesta di Pematangsiantar Kembali Dilarang

3. Kerabat sempat potong tali untuk Diselamatkan

Saksi Kornelis langsung keluar dari rumah memberitahukan kepada saudari kandung korban, Marieti Kaborang tentang kejadian tersebut.

Setelah itu saksi Kornelis langsung mengambil parang dan memotong tali yang terikat pada leher korban.

Ia mengaku kemudian para saksi dibantu oleh beberapa tetangga datang membantu mengangkat korban menyimpan di balai-balai rumah dan melakukan upaya pertolongan pertama.

4. Dilarikan ke RS dan Dinyatakan Meninggal Dunia
“Karena kondisi korban yang tidak bisa ditangani sehingga korban langsung dibawah ke Rumah Sakit Kristen (RSK) Lindimara dengan menggunakan kendaraan pribadi milik keluarga korban,” jelas dia.

Ia mengatakan, sesampainya di RSK Lindimara, dilakukan upaya pertolongan oleh pihak medis dalam hal ini ditangani oleh dokter Lisa, namun pihak medis mengatakan korban telah meninggal dunia.

5. Titip Surat untuk Kapolres
Sementara itu, berdasarkan keterangan pihak keluarga korban melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Mauliru, bahwa ditemukan sebuah surat di saku baju korban.

“Jadi setelah melakukan pengecekan pada saku baju milik korban ditemukan sebuah amplop yang berisikan surat yang ditujukan kepada Kapolres Sumba Timur, yang isinya meminta kepada pihak Kepolisian agar jenazah korban jangan diautopsi karena apa yang dilakukan oleh korban atas keinginan sendiri,” katanya.

Berdasarkan temuan surat tersebut dapat dipastikan bahwa korban telah berencana mengakhiri dirinya dengan cara bunuh diri.

“Terkait pernyataan penolakan otopsi oleh pihak keluarga menyusul dikarenakan dari pihak keluarga masih menunggu persetujuan dari saudara kandung korban dan tetap dilakukan pemantauan oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Mauliru,” ujar dia.

6. Ditangisi warga
Setelah itu jenazah disemayamkan di Kampung Haumara, RT 1/RW 1 Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.

Pantauan POS-KUPANG.COM, saat jenazah dibawa oleh mobil ambulance dari RSK Lindimara ke Mauliru, banyak sekali iring-irigan kendaraan bermotor roda dua dan empat.

Ketika masuk di Kelurahan Mauliru, sejumlah warga yang keluar rumah dan menyaksikan mobil jenazah saat lewat.

Ada warga yang mengabadikan iring-iringan kendaraan, ada juga yang menangis.

Sementara di rumah duka, keluarga sudah menunggu dan ada yang sedang membangun tenda.(*)

Sumber: tribunnews.com

 

 

 

 

 

 

Bagikan :