Jakarta-Kliktodaynews
Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) DKI Jakarta menyatakan dukungan untuk pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) -Ma’ruf Amin. Kendatipun begitu, dukungan tersebut masih sebatas disampaikan secara pribadi kepada Dewan Pembina Masyarakat Cinta Masjid (MCM), Budi Karya Sumadi, dan belum resmi secara organisasi.
Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) DKI Jakarta, Thariq Mahmud, mengatakan bahwa dukungan tersebut sangat berpotensi besar untuk memperkuat barisan relawan dan pendukung Jokowi – Ma’ruf pada Pilpres 2019 mendatang.
“Sebab arahan Pak Ketum (Yapto S. Soerjosoemarno), PP secara organisasi netral. Tapi kami memiliki kewajiban menjaga dan mengamankan pemilu 2019. Saya harap seluruh pihak bisa berkoordinasi dalam menjaga keamanan dan kesatuan, kebhinekaan Indonesia,” kata Thariq di Markas Komando, Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/2/2019) siang.
Lebih lanjut Thariq mengatakan, khusus barisannya yang secara resmi mendukung pasangan Jokowi – Ma’ruf, akan segera menggelar acara deklarasi pada 03 Maret 2019 mendatang di Istora Senayan, Jakarta.
“Dukungan ada yang mengarah ke 01 dan 02. Tapi jangan membuat kita terpecah dan hancur. Untuk pendukung 01, pada 3 Maret di Istora Senayan, akan deklarasi # GW01 dan dihadiri sekitar 10 ribu anggota. Sekali lagi ini atas nama individual. Pak Ketum, Pak Jokowi, menteri-menteri juga akan hadir dan kami akan tunjukkan siapa PP DKI Jakarta,” tegasnya didampingi Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Cut Meutia, Indra Harsono.
Sementara itu, Budi Karya Sumadi menyambut positif dukungan MPW PP DKI Jakarta tersebut. Pertemuan yang difasilitasi oleh Muhammad Pradana Indraputra selaku Ketua Koordinator KITASATU (Relawan Milenial Jokowi-Amin) dan pemimpin pembacaan deklarasi alumni SMA Jakarta Bersatu tersebut, tentu saja akan semakin memperkuat proses pemenangan Jokowi – Ma’ruf.
“Saya sangat mengapresiasi dukungan ini. Mereka tadi telah sepakat dan berikhtiar untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf, yang akan membawa Indonesia lebih maju dan makmur,” ucap Budi Karya.
“Kita tahu PP sangat nasionalis, sama seperti Pak Jokowi dan Ma’ruf. Ini menjadi tambahan modal kita untuk membuat negara yang tetap bersandar pada Pancasila. Kita sepakat hanya merekrut orang-orang yang berkomitmen dengan Pancasila, bukan sebaliknya,” imbuhnya.
Lebih lanjut Budi Karya berharap, Pemuda Pancasila mau membantu pemerintah dalam mewujudkan Pilpres 2019 yang sejuk dan damai. Apalagi, Presiden Jokowi sudah mengingatkan agar kiranya bangsa harus senantiasa menjaga persatuan dan bersama – sama maju ke depan.
“Kita juga harus berantas hoaks dan ancaman keamanan dan kenyamanan di tingkat lingkungan sekitar kita. Bersama PP, saya yakin bisa terwujud. Kita punya banyak tantangan ke depan. Kita tidak toleransi kelompok atau golongan yang ingin meniadakan Pancasila. Tentunya ini membahayakan kelangsungan bangsa,” paparnya.
Lebih jauh, Budi Karya meminta semua pihak solid untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin dalam pemilihan presiden yang akan digelar 17 April 2019 mendatang. Sejauh ini, pihaknya juga terus menjaring dukungan, semangat dan optimisme kerja nyata, dengan pihak-pihak yang bulat mendukung Jokowi dan Amin sebagai presiden dan wakil presiden, melanjutkan pembangunan sesuai nawacita kedua.
Disampaikannya juga, bahwa kepemimpinan Jokowi adalah kepemimpinan yang teladan, pekerja keras dan contoh-contoh yang sudah dikerjakan selama 4 tahun ini begitu bagus dan terbukti nyata. “Saya ini Islam, tapi pak Jokowi lebih Islam dari saya. Bapak Jokowi orang baik, soleh dan punya komitmen kuat memajukan bangsa. Kita ikuti syariat Islam, kita tidak boleh memikirkan kelompok. Kita harus jaga betul kedamaian dan persatuan dan kesejukan bagi bangsa. PP elemen bangsa yang cinta kedamaian dan sejuk. Kita tidak ingin negara ini dibelokkan kemana-mana. Kita merekrut orang tidak sembarangan agar keutuhan nasional tetap tercapai,” urai alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
“PP dengan cabang dan ranting di tingkat RW-nya, harus bantu keamanan di masyarakat. Kita harus bantu berikan perlindungan ke masyarakat. Apalagi saat pemilihan nanti, masyarakat, khususnya yang minoritas, tidak boleh takut memberiakn suaranya di TPS karena adanya ancaman atau gerakan-gerakan teror yang mengintimidasi. Jangan lupa juga PP untuk aktif di media sosial dan menggaet pemilih milenial juga,” pungkasnya.(red)