Pematangsiantar
Persiapan jalan tol tebing-Pematangsiantar-parapat akan segera rampung. Kota kota yang terlintasi oleh jalur cepat istilah Jalan tol, harus berinovasi lebih guna meningkatkan pendapatan asli daerahnya.
Sebab, tidak jarang kota yang akan terlewatkan Jalan tol, dulunya disinggahi setelah beroperasi Jalan tol maka akan terlewatkan.
Namun, kota yang mampu berinovasi tetap menjadi primadona yang selalu disinggahi sebab mampu menciptakan krearifitas dan khas daerah tersebut, yang membuat pengunjung sulit melupakannya.
Kota Siantar salah satu yang akan mengalami dampak tersebut. Namun, kota yang dikenal memiliki tingkat toleransi tinggi ini juga harus memikirkan langkah kedepan lebih mewisatakan kota siantar seperti kota yang ada di Indonesia.
Bukan tidak mungkin siantar seperti Jokyakarta atau kota budaya lainnya. Sebab, selain banyaknya beberapa situs budaya yang kurang terperhatikan namun, tetap menjadi wisata menjadi daya tarik jika Pemerintah dan dinas terkait memberikan perhatian serius terhadap situs budaya tersebut.
Lapangan Adam malik, Merdeka (taman bunga) Lapangan Horbo, taman kehati, vihara dewi Kwan im, Sungai bahbolon, becak BSA peninggalan pabrik inggris, pusat permainan anak setiap sore hingga Malam hari saat ini sedang terjadi di Lapangan Merdeka(taman bunga), Taman beo, lapangan Horbo jika di kelola dengan baik dengan Perda serta regulasi yang baik dan tertata oleh Pemerintah maka, tidak tertutup kemungkinan kota siantar mendekati 100 persen menjadi kota wisata yang menciptakan pusat perhatian.
Situs budaya
Museum, makan raja siantar, terowongan peninggalan belanda di bawah Eks Penjara lama, dan Lainnya harus terperhatikan jika siantar tidak ingin terdampak oleh Jalan tol yang akan diresmikan sebentar lagi.
Wisata khas
Ada beberapa khas kota siantar kopi koktong, kopi arabika sampan tao, roti Ganda dan srikaya, roti ketawa, serta produk krearifitas lainnya yang menjadi unggulan rakyat siantar sebenarnya jika di kelola dengan baik. Oleh dinas Pariwisata maka, tidak tertutup kemungkinan siantar menjadi jokya kedua.
Olah raga
Ada beberapa wisata olahraga di siantar beladiri, arung jeram(grade ringan), cubing, panjat dinding, flying fox, senam kebugaran, fitnes dan Lainnya semua jika di tampilkan menjadi bagian dari promosi dinas wisata mudah-mudahan siantar tetap tidak terkena dampak rendahnya Kunjungan pelintas ke Kota yang dulu mendapat julukan kota pendidikan tersebut.
Permainan anak
Saat ini sangat banyak permainan anak di seputaran lapangan Adam malik, lapangan Merdeka (taman bunga), taman beo seperti, odong putar, kereta api, moges, delman dan Lainnya. Seharusnya kedepan dinas Pariwisata harus berani mendorong konsep Perda ke DPRD siantar agar macam permainan tersebut, dibebaskan mengurai kota Jalan sutomo, Merdeka, sudirman, detis, taman hewan, sehingga para penumpang anak dan dewasa teredukasi sambil menikmati odong juga Ada situs atau kebudayaan yang di pertontonkan oleh Kenderaan odong cerita tersebut.
Saat ini, beberapa permainan hanya di atas pada putaran tertentu yang tidak memiliki Edukasi perjalanan. Dikarenakan regulasi dan kebijakan yang tidak inovasi.
Bisa saja sebenarnya, jika sudah pukul 18.00 wib seluruh permainan jenis odong cerita dapat mengitari kota dan ada pembatasan Kenderaan roda 4 dan 2 jika sudah pukul 18.00 kecuali sepeda misalkan. Sebab, jika tidak berani berinovasi Demikian maka, kedepan kota siantar tidak akan mampu menjawab Jalan tol yang akan diresmikan Pemerintah.
Jajakan makanan
Banyak para penjajak makanan mengitari kita siantar Salah satu wisata dan makanan tradisional hingga nasional semua bagian dari wisata yang akan menjadi magnit bagi kita siantar kedepan.
Rekomendasi
Walikota kedepan diharapkan dapat membangun sinergisitas dengan dinas Pariwisata serta menggandeng DPRD Siantar untuk mendorong perda ataupun regulasi guna meningkatkan kebudayaan wisata yang dapat meningkatkan pendapatan daerah untuk maju 100 langkah kedepan. Siantar harus mampu seperti kota wisata di pulau jawa dan Lainnya. Jika tidak maka siantar akan stagnan.
Oleh : Cheker *penulis Salah satu pengamat wisata kebudayaan dan olahraga*
Sumber : Rumahrakyat Online